Bisnis.com, PURWAKARTA - Pemkab Purwakarta akan mengembangkan budi daya sorgum (sorghum bicolor) atau cantel sebagai potensi pangan baru di wilayah ini.
Dengan budi daya yang beragam ini, masyarakat tak melulu mengandalkan beras sebagai sumber pangan.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menuturkan budi daya sorgum ini merupakan bentuk dukungan jajarannya menindak lanjuti kebijakan Presiden Joko Widodo dalam upaya membangun dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
"Pemkab Purwakarta mendukung penuh kebijakan tersebut. Salah satu yang akan kita upayakan adalah ikut mengembangkan budi daya sorgum sebagai salah satu komuditas pangan masa depan," ujar Anne belum lama ini.
Anne menjelaskan, dalam pengembangan budi daya sorgum ini pihaknya telah menyiapkan lahan khusus di sekitar Ciwareng, Kecamatan Babakan Cikao.
"Lahan tersebut saat ini sudah ditanami sorgum. Harapannya sorgum ini menjadi pengganti gandum impor sebagai bahan dasar pembuatan tepung," katanya.
Selain Babakan Cikao, sambung dia, kawasan lain di Kabupaten Purwakarta yang diproyeksikan sebagai lokasi pertanian budidaya sorgum adalah Kecamatan Sukasari dan Kecamatan Sukatani.
Anne menegaskan, budi daya sorgum sebenarnya sudah berjalan di Kecamatan Sukasari. Hanya saja, sering dikeluhkan karena dianggap sulit untuk menjual bijinya setelah dikembangkan petani. Padahal jika dikembangkan dalam bentuk-bentuk hasil UMKM maka nilainya ekonomisnya akan berkembang pesat.
"Problem para petani sorgum selama ini, itu ingin selalu langsung menjual hasil panennya. Padahal jika ada teknologi pangan yang mumpuni, nilai jual sorgum ini dipastikan meningkat," kata dia.
Selama ini, kata dia, sorgum hanya dihargai Rp 3.000 - Rp3.500 per kilogram dalam kondisi kering. Sedangkan untuk batangan harganya di kisaran Rp300 per kilogram.
"Karenanya kita berencana berkoordinasi dengan Jurusan Teknologi Pangan Universitas Pasundan terkait pengembangan produk dari sorgum ini. Apalagi, kandungan sorgum sendiri sebenarnya jauh lebih baik daripada beras dan gandum," katanya.
Anne menambahkan, budi daya sorgum di wilayahnya ini cukup potensial. Ini karena iklim Purwakarta yang kering dan panas. Jadi sangat cocok untuk menanam sorgum yang tak butuh banyak air.
"Kita ubah stigmanya. Karena, selama ini masyarakat menggangap sorgum ini hanya makanan kelas rendah. Padahal manfaat dan kandungan gizinya di beberapa zat lebih unggul dari beras atau gandum," katanya.
Seperti diketahui, Sorgum adalah tanaman dari keluarga rumput-rumputan dan masih satu keluarga dengan padi, jagung serta gandum. Biji sorgum memiliki kandungan karborhidrat tinggi, sehingga dimanfaatkan sebagai makanan pokok oleh masyarakat di berbagai negara.
Bagi dunia kesehatan sorgum merupakan tanaman yang banyak memiliki nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh salah satunya baik untuk kesehatan pencernaan, Jantung, mencegah kanker dan lainnya. (K60)