Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wali Kota Bandung Gunakan Uang Suap untuk Beli Sepatu Louis Vuitton

Wali Kota Bandung Yana Mulyana diduga membelikan uang suap terkait dengan Proyek Bandung Smart City untuk sepasang sepatu merek Louis Vuitton.
Wali Kota Bandung Yana Mulyana memberikan keterangan di Balai Kota Bandung, Senin (3/4/2023). (ANTARA/Istimewa)
Wali Kota Bandung Yana Mulyana memberikan keterangan di Balai Kota Bandung, Senin (3/4/2023). (ANTARA/Istimewa)

Bisnis.com, JAKARTA - Wali Kota Bandung Yana Mulyana diduga membelikan uang suap terkait dengan Proyek Bandung Smart City untuk sepasang sepatu merek Louis Vuitton. Dia juga diduga menerima fasilitas ke Thailand dari tersangka pemberi suap. 

Seperti diketahui, Yana dan lima orang lainnya di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan swasta resmi ditetapkan sebagai tersangka suap pengadaan CCTV dan jasa internet pada proyek Bandung Smart City. 

Penetapan mereka sebagai tersangka merupakan hasil dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Bandung, Jumat (14/4/2023). 

Berdasarkan konstruksi perkaranya, Yana diduga menerima sejumlah uang dari Manager PT Sarana Mitra Adiguna (SMA) Andreas Guntoro.

Uang itu diberikan kepada Yana, melalui Sekretaris Dinas Perhubungan Pemkot Bandung Khairur Rijal, untuk uang saku terkait dengan pengondisian PT SMA pada proyek pekerjaan jasa internet atau internet service provider (ISP) pada Bandung Smart City. 

"YM juga menerima sejumlah uang dari AG melalui KR sebagai uang saku dan YM menggunakan uang saku tersebut dengan membeli sepasang sepatu merek LV," terang Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada konferensi pers, Minggu (16/4/2023).  

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Pemkot Bandung Dadang Darmawan turut diduga menerima uang dari Andreas melalui Khairur lantaran memerintahkan pengubahan termin pembayaran kontrak pekerjaan ISP senilai Rp2,5 miliar dari 3 termin menjadi 4 termin. 

Setelah itu, terjadi kesepakatan terkait dengan pemberian uang persiapan menyambut lebaran di tahun ini.

Pengondisian peran PT SMA dalam proyek Bandung Smart City juga berbuah manis untuk keluarga Yana, sekaligus Dadang dan Khairul. Mereka diberikan fasilitas untuk bepergian ke luar negeri oleh PT SMA pada Januari 2023. 

"YM [Yana] bersama keluarga, DD [Dadang] dan KR [Khairur] juga menerima fasilitas ke Thailand dengan menggunakan anggaran milik PT SMA," tutur Ghufron. 

Di sisi lain, Yana, Dadang, dan Khairur diduga turut menerima suap dari pihak swasta lainnya yakni Direktur Utama PT Citra Jelajah Informatika (CIFO) Sony Setiadi.

Pada Desember 2022, Sony, Khairur dan Yana bertemu di Pendopo Wali Kota Bandung. Pada pertemuan itu, KPK menduga ada pemberian sejumlah uang kepada Yana sekaligus membahas pengondisian PT CIFO sebagai pelaksana pengadaan jasa internet di Dishub Pemkot Bandung walaupun keikutsertaannya melalui aplikasi e-catalogue.

Setelah pertemuan itu, Yana diduga menerima uang melalui perantara Sekretaris pribadinya yakni Rizal Hilman dari Sony. Kadishub Pemkot Bandund Dadang Darmawan juga diduga menerima uang melalui perantara Sesdishub Khairur Rijal. 

Atas pemberian uang tersebut, PT CIFO dinyatakan sebagai pemenang proyek penyediaan jasa internet atau internet service provider (ISP) di Dishub Pemkot Bandung dengan nilai proyek Rp2,5 miliar.

"Setelah DD [Dadang] dan YM [Yana] menerima uang, KR [Khairur] menginformasikan kepada RH [Rizal] dengan mengatakan 'every body happy'," jelas Ghufron. 

KPK menyebut bahwa bukti awal penerimaa uang oleh Yana dan Dadang selaku pejabat Pemkot Bandung yakni senilai Rp924,6 juta. Jumlah tersebut sama dengan total nilai dari barang bukti yang diamankan pada OTT terkait. Nilai uang yang ditemukan yakni dalam bentuk pecahan rupiah, dolar Singapura dan AS, ringgit Malaysia, yen, bath, serta sepasang sepatu mereka Louis Vuitton. 

"Diperoleh informasi, penyerahan uang dari SS [Sony] dan AG [Andreas] untuk YM [Yana] memakai istilah 'nganter musang king'," terang Ghufron.

Kini, KPK telah menahan enam orang tersangka termasuk Yana. Dadang dan Khairur, serta tiga orang swasta tersangka pemberi suap yakni Benny, Andreas, dan Sony juga ditahan selaam 20 hari ke depan. 

Sebelumnya, Yana dan delapan orang lainnya terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK, Jumat (14/4/2023) sekitar pukul 14.00 WIB sampai dengan 21.00 WIB di Bandung, Jawa Barat. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper