Bisnis.com, BANDUNG – Kementerian Perdagangan memastikan harga bahan pokok di Kota Bandung stabil menjelang Idulfitri 1444 Hijiriah/2023.
Kepastian itu didapat setelah Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga memantau harga bahan pokok di sejumlah pasar, pada Sabtu (15/4/2023).
Beberapa pasar yang dicek harga kebutuhan pokoknya yakni Pasar Kosambi Kota Bandung dan Pasar Soreang Kabupaten Bandung.
Jerry mengatakan harga sejumlah bahan pokok di dua pasar tersebut mengalami penurunan seperti ayam negeri, beras, minyak goreng hingga bawang merah dan putih.
"Tadi di Pasar Kosambi, harga sayuran seperti bawang merah turun, terus ayam negeri juga turun dari Rp36.000 per kilogram menjadi Rp34.000 per kilogram," kata Jerry.
Dalam acara Gerebek Pasar tersebut, Wamendag didampingi oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin.
Baca Juga
Ketiganya sempat berdialog dengan sejumlah pedagang seperti pedagang beras, pedagang daging ayam di Pasar Kosambi, Kota Bandung.
Menurut Jerry Gerebek Pasar tak hanya bertujuan untuk memantau dan memastikan kestabilan harga bahan pokok, tetapi juga mengedukasi pedagang pasar dan pemilik warung untuk bertransformasi secara digital yang sejalan dengan program UMKM Go Digital.
Salah satu digitalisasi yang bisa dilakukan, kata Jerry, melalui startup rural commerce Dagangan. Melalui Platform Dagangan ini, menurut Jerry. Kementerian Perdagangan bisa menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok jelang Idulfitri dengan lebih efektif.
"Bersama startup Dagangan, hari ini saya mengunjungi pasar di daerah Jawa Barat dalam rangka memantau stabilitas harga dan ketersediaan pasokan suplai bahan pokok menjelang Idul Fitri," kata Wamendag.
CEO & Co-Founder Dagangan Ryan Manafe menjelaskan, startup rural commerce, Dagangan, memberikan inovasi distribusi rantai pasok kebutuhan pokok lebih efisien bagi pedagang, sehingga mereka bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga murah dan stabil.
"Pemanfaatan teknologi digital pada model bisnis ini diharapkan bisa meningkatkan omset pedagang dan pendapatan pengelolaan pasar rakyat," kata Ryan.
Hingga saat ini, menurutnya, sudah tahun keempat Dagangan hadir di Jawa Barat, dengan 14 gudang mikro yang tersebar di Bandung, Rancaekek, Padalarang, Cirebon, Kuningan, Sukabumi, dan lainnya.
Selain itu, pihaknya telah melayani 5.000 pelaku Usaha Mikro dan Menengah (UMKM), termasuk pedagang pasar dan warung sembako, serta mencatatkan total transaksi 300.000 kali yang berdampak pada peningkatan pendapatan mereka sebanyak dua kali lipat.