Bisnis.com, BANDUNG—Presiden Jokowi menugaskan agar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bisa mengefektifkan peran Bandara Kertajati, Majalengka guna menopang Bandara Soekarno-Hatta yang sudah melebihi kapasitas tampung.
Asisten Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Jabar Taufiq BS mengatakan pihaknya menyambut baik rencana pemerintah menjadikan Bandara Kertajati sebagai bandara premium untuk penerbangan internasional.
“Ini akan sejalan dengan harapan kami mudah-mudahan,” katanya kepada Bisnis, Selasa (28/3/2023).
Menurutnya kebangkitan dan efektivitas Bandara Kertajati mulai terlihat seiring dengan rencana akan difungsionalkanya Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) pada 15 April mendatang.
“Ini semakin meningkatkan kebutuhan akan penerbangan dari Kertajati ke kota-kota lain,” tuturnya.
Guna menopang operasional bandara, Pemprov Jabar sendiri saat ini tengah mematangkan rencana masuknya pemegang saham baru ke BUMD PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB).
Baca Juga
“Saat ini sedang berproses, pada prinsipnya para pemegang saham sudah sepakat, kami harap tidak terlalu lama ada kepastian tentang penempatan dana,” tuturnya.
Pemegang saham baru akan mengantongi 210.000 lembar saham baru dengan harga Rp1,3 juta per lembar saham atau sekitar Rp270 miliar. Dana segar ini menurut Taufiq akan dipakai untuk operasional BIJB.
“Haji sudah confirm, untuk umrah dan komersial. Biaya operasional akan menjadi prioritas. Mudah-mudahan April ini sudah terseksekusi,” ujarnya.
Sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi usai rapat bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (24/3/2023) memastikan Bandara Kertajati akan menjadi bandara alternatif untuk penerbangan internasional.
“Sejak awal Bapak Presiden memerintah, menugaskan kepada saya, pada Menteri Perhubungan, untuk mendukung Kertajati ini bisa menjadi satu alternatif daripada bandara internasional dan kita tahu juga bahwa Jawa Barat hanya mempunyai Bandung, [Bandara] Husein [Sastranegara] tetapi pendek. Nah, sekarang ini Kertajati dengan panjang kurang lebih 3.000 meter,” dikutip dalam rilis Sekretariat Kabinet.
Selain itu, Bandara Kertajati sedang mempersiapkan diri untuk menjadi bandara premium. “Kertajati ini akan menjadi satu bandara yang premium, ya karena panjang landasannya sama dengan Kulon Progo, ya sedikit di bawah Soekarno-Hatta yang 3.300 [meter]. Jadi pesawat terbesar angkutan kargo itu Antonov bisa berlandas,” katanya.
Diketahui jumlah penerbangan di Soekarno-Hatta itu sudah mendekati sama seperti sebelum Covid-19 kurang lebih 1.100 atau 1.200 pergerakan, tetapi dengan occupancy yang lebih tinggi.
“Nah, sehingga Soekarno-Hatta itu pada titik tertentu yang maksimal. Dan, Bapak Presiden juga memerintahkan bahwa efektivitas Kertajati ini menjadi satu tambahan bagi mereka yang ke luar negeri, bagi mereka yang mengangkut barang, juga bagi mereka yang akan umroh,” tutur Budi