Bisnis.com, CIREBON - Muhamad Sabil Fadhilah, guru sekolah menengah kejuruan (SMK) di Cirebon tidak bisa mengajar usai mengkritik postingan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Instagram.
Sabil mengatakan, pascakejadian tersebut kini ia tidak bisa mengajar di SMK Ponpes Manbaul Ulum, Kecamatan Dukupuntang, lantaran dikeluarkan dalam data pokok pendidikan (dapodik).
Selain tidak bisa mengajar, Sabil pun dicoret dalam daftar sebagi guru tidak tetap di SMK Telkom Sekar Kemuning Kota Cirebon dan tutor ekstrakurikuler konten kreator ikhwan SMA Telkom Sekar Kemuning.
"Saya mendapatkan kabar, jika saya terancam data dapodik saya di delete permanen, sehingga saya tidak lagi bisa mengajar di sekolah manapun," kata Sabil saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (15/3/2023).
Sabil mengatakan, kalau ia akan dipanggil oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat dan Kantor Cabang Dinas Pendidikan (KCD) X Cirebon untuk klarifikasi masalah tersebut.
Namun, sampai saat ini ia belum mendapatkan kabar lanjutan terkait pemanggilan tersebut.
"Operator sempat di telepon oleh disdik prov jabar, untuk mengetahui nomer hp saya dan di undang ke Disdik Jabar," katanya.
Sabil per Rabu (15/3/2023) ini menyatakan dirinya dipecat dari dua sekolah swasta tempat ia mengajar setelah mengkritik postingan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Instagram.
Di postingan tersebut, Ridwan Kamil yang memberi apresiasi kepada siswa di Tasikmalaya karena memberikan sepatu kepada teman sekelasnya pada Selasa (14/3/2023) kemarin.
Saat melakukan video conference dengan para siswa, Ridwan Kamil memakai jas berwarna kuning. Sabil mengomentari hal ini. "Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi gubernur jabar ato kader partai ato pribadi @ridwankamil????" Katanya.
Komentar Sabil lalu dipin dan dibalas Ridwan Kamil. "@sabilfadhillah ceuk maneh kumaha?" jawab Ridwan Kamil."
Dia mengaku komentar tersebut dilayangkan sebagai bentuk kritik. Sebab, saat berbincang dengan para siswa Ridwan Kamil tengah mengenakan jas berwarna kuning.
Warna itu lekat dengan warna Partai Golkar. "Kritik saja sebagai warga Jabar, dimana RK sedang berhadapan dunia pendidikan SMP Tasik, tapi pake jas warna kuning. Mempertanyakan sih lebih tepatnya sebagai gubenur atau kader partai, atau pribadi," tuturnya.
Ia pun menyampaikan permohonan maaf kepada Ridwan Kamil atas komentarnya yang dinilai kasar. "Kan RK mah someah (akrab) dengan para followers-nya. jadi pake diksi maneh. Ya saya sadar sebagai yang lebih muda memang nggak sopan ke yang lebih tua," tuturnya.