Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bio Farma Didorong jadi Hub Produk Life Science di ASEAN

Hal tersebut disampaikan Tony Blair yang merupakan Mantan Perdana Menteri Inggris sekaligus Head of Health The Tony Blair Institute.
SEVP Penelitian Bio Farma Adriansjah Azhari (dari kiri), Head of Health The Tony Blair Institute, Sir Tony Blair, Direktur Utama Bio Farma Grop Honesti Basyir dan Direktur ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Roy Himawan, dalam  courtesy meeting di Jakarta (07/03/2023).
SEVP Penelitian Bio Farma Adriansjah Azhari (dari kiri), Head of Health The Tony Blair Institute, Sir Tony Blair, Direktur Utama Bio Farma Grop Honesti Basyir dan Direktur ketahanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Roy Himawan, dalam  courtesy meeting di Jakarta (07/03/2023).

Bisnis.com, BANDUNG - Mantan Perdana Menteri Inggris sekaligus Head of Health The Tony Blair Institute, Sir Tony Blair, mendorong Bio Farma untuk menjadi hub produk-produk life science di ASEAN.

Hal tersebut disampaikan oleh Tony Blair saat ke Indonesia dalam lawatan kerja ke Kawasan Asia, pekan ini. 

Di Indonesia, Tony Blair bertemu dengan Induk Holding BUMN Farmasi, Bio Farma Group. Dalam kunjungan kerja ke Indonesia, Tony pun sempat bertemu dengan sejumlah menteri, di antaranya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia untuk membahas soal birokrasi dan investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN). 

Ia juga sempat melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Sementara itu, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, dalam waktu dekat, Bio Farma akan memiliki fasilitas di Indotaisei Karawang yang diperuntukan untuk memproduksi produk-produk life science seperti biosimilar, vaksin, blood product, oncology, dsb.

”Atas hal tersebut, Tony Blair (dan timnya) menyampaikan ketertarikan untuk menjadikan Bio Farma sebagai hub produk-produk life science khususnya untuk kebutuhan di ASEAN,” kata Honesti.

Honesti memaparkan, Bio telah berpengalaman dalam mewujudkan global health security dengan menyediakan vaksin yang berkualitas dengan standar WHO dan meningkatkan peran Indonesia di negara berkembang yang tergabung dalam Developing Countries Vaccine Management Network (DCVMN) dan Organization of Islamic Cooperation (OIC) untuk menghasilkan vaksin yang berkualitas dengan harga terjangkau. 

”Bio Farma juga menjadi produsen vaksin terbesar di Asia Tenggara [berbagai jenis vaksin] dengan produksi 3,5 miliar dosis per-tahun. Bio Farma saat ini memenuhi 70% kebutuhan vaksin Polio dunia dengan nilai ekspor mencapai Rp 1,6 triliun,” katanya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Dinda Wulandari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper