Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahas Kelangkaan Minyakita, Disperindag Jabar Kumpulkan 27 Kab/Kota

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat mengundang seluruh dinas terkait di 27 kabupaten kota membahas kelangkaan Minyakita.
Kementerian Perdagangan meluncurkan produk minyak goreng curah kemasan sederhana merek Minyakita seharga Rp14.000 per liter di kantor Kemendag, Jakarta, Rabu (6/7/2022) - BISNIS-Indra Gunawan.
Kementerian Perdagangan meluncurkan produk minyak goreng curah kemasan sederhana merek Minyakita seharga Rp14.000 per liter di kantor Kemendag, Jakarta, Rabu (6/7/2022) - BISNIS-Indra Gunawan.

Bisnis.com, BANDUNG - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat mengundang seluruh dinas terkait di 27 kabupaten kota membahas kelangkaan Minyakita.

Kadisperindag Jabar Iendra Sofhan mengatakan dalam rapat ini pihaknya ingin mengidentifikasi sejauh mana kelangkaan minyak goreng subsidi tersebut terjadi.

"Karena saya baru dapat informasinya kemarin," katanya di Bandung, Selasa (31/1/2023).

Pihaknya juga akan mengundang sumber dari kementerian perdagangan, lalu BUMN yang ditugaskan mensuplai minyak goreng, dan tentunya dengan BUMD.

"Jadi nanti setelah kita menginfeksi situasi dan kondisinya, kemudian bagaimana arahan dan solusinya dari Kementerian Perdagangan dan dari BUMN yang ditugaskan untuk mensuplai minyak goreng," ujarnya.

Iendra menilai kelangkaan Minyakita seharusnya tidak boleh terjadi. Karena setelah kasus kelangkaaan pada tahun lalu ada perbaikan sistem distribusi.

"Sistem sudah mulai baik. Dan sudah tidak ada lagi minyak curah. Yang kedua perdagangan luar negeri pun sudah mulai jalan," ujarnya.

Menurutnya saat langkah yang harus dilakukan adalah mengendalikan di sisi tengah atau di pelaku usaha yang tidak melakukan penimbunan komoditas.

"Harapan saya satu, para produsen terus menjalankan industri dan pengolahannya. Kedua, para pelaku usaha distributor satu, dua, tiga sampai kepada supplier mari kita sama-sama memberikan pelayanan kepada masyarakat," tuturnya.

Kemudian untuk konsumen, pihaknya memastikan warga tetap percaya bahwa pemerintah akan terus memberikan pelayanan semaksimal mungkin.

"Dan tentu tidak perlu panik buying dan menjadi konsumen yang cerdas," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper