Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jabar Masih Optimistis Realisasi PMDN Tahun Ini Tetap Moncer

Noneng Komara mengatakan dalam dua tahun terakhir ini realisasi PMDN di Jawa Barat terus menduduki posisi nomor satu.
Foto udara kawasan pabrik di Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Jumat (20/3/2020). Bisnis/Rachman
Foto udara kawasan pabrik di Sumberjaya, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Jumat (20/3/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, BANDUNG—Pemerintah Provinsi Jawa Barat membidik target realiasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) masih tetap tinggi sepanjang 2023 ini.

Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Noneng Komara mengatakan dalam dua tahun terakhir ini realisasi PMDN di Jawa Barat terus menduduki posisi nomor satu.

Pada triwulan III 2022 lalu, realisasi investasi untuk PMDN yang ditanamkan oleh para investor sebesar Rp21.169.517.200.000 meningkat Rp4.052.084.500.000 dari periode investasi yang sama pada tahun 2021 sebesar Rp17.117.432.700.000.

“Sekarang gap antara realisasi PMDN dan PMA tidak terlalu jauh,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (17/1/2023).

Menurutnya peluang PMDN kembali moncer tahun ini kembali terbuka karena itu DPMPTSP Jabar bersama kabupaten/kota terus melakukan upaya jemput bola untuk mencatat setiap upaya penanaman modal baru yang dilakukan investor lokal.

“Salah satunya lewat program Gedoran untuk mendorong realisasi investasi PMDN,” tuturnya.

Noneng juga melihat ada fenomena menarik yang bisa mendorong pertumbuhan realisasi PMDN lewat masih tingginya jumlah tabungan atau dana pihak ketiga masyarakat di perbankan.

Menurutnya masyarakat didorong untuk membuat tabungan itu makin produktif lewat investasi. “Menurut laporan OJK tabungan masyarakat cukup banyak, jadi bagaimana membuat tabungan itu makin produktif,” katanya.

Meski penuh tantangan, DPMPTSP Jabar juga optimis minat dan realisasi investasi akan tetap membaik seiring terus diperbaikinya sistem pelayanan terutama dengan diluncurkannya mal pelayanan publik (MPP) pada akhir 2022 lalu.

“Sistem MPP kita kembangkan terus supaya pelayanan bisa jarak jauh, lebih mudah dan murah juga,” katanya.

Akhir tahun lalu DPMPTSP juga meluncurkan aplikasi Jabar Electronic Information Assistance (JELITA) 5.6. Aplikasi JELITA 5.6 ini merupakan sistem pendukung OSS RBA yang mengakomodir perizinan daerah yang belum ada di OSS RBA.

“Dengan adanya JELITA, keseluruhan perizinan kewenangan provinsi dapat terpenuhi dan juga terlaksana dengan sangat mudah,” ujarnya.

MPP Digital dan JELITA merupakan inovasi karya ASN dari Dinas PMPTSP Provinsi Jawa Barat sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah.

Inovasi dan kolaborasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, BUMN, BUMD dalam MPP Digital merupakan bukti nyata Pemerintah Provinsi Jawa Barat meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper