Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

50 Daerah Bakal jadi Pilot Project Replikasi Aplikasi Simpati

Aplikasi Simpati yang ada di Sumedang oleh tim Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan sudah dibahas agar fitur-fiturnya dikembangkan lagi.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir

Bisnis.com, SUMEDANG - 50 kabupaten/kota se-Indonesia dipilih oleh pemerintah untuk menjadi pilot project replikasi aplikasi Sistem Informasi Penanganan Stunting Terintegrasi (Simpati) milik Pemerintah Kabupaten Sumedang.

Dirjen Kesmas yang diwakili oleh Direktur Gizi dan KIA sebagai Ketua Tim Kerja Penurunan Stunting Yuni Zahraini menyampaikan, 50 kabupaten/kota tersebut terdiri dari 32 Kabupaten dan 18 kota dari 12 provinsi prioritas yakni Aceh, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, NTT, NTB, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Sulawesi Tenggara.

"Mengikuti arahan Presiden kepada Menteri Kesehatan, aplikasi Simpati ini akan di-scale up ke 50 kabupaten kota yang sudah siap SPBE-nya serta dilihat dari pertimbangan data stunting-nya," ujarnya, Kamis (12/1/2022).

Menurut Yuni, aplikasi Simpati yang ada di Sumedang oleh tim Digital Transformation Office (DTO) Kementerian Kesehatan sudah dibahas agar fitur-fiturnya dikembangkan lagi.

"Dashboard aplikasi Simpati sangat fokus stunting dan interaktif. Tapi ada potensi improvement aplikasi ini dengan scale up dasboard simpati dalam ASIK dengan data injeksi ePPGM dan pengembangan fitur Simpati," katanya.

Sementara itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengaku bersyukur bisa menerima banyak masukan terkait aplikasi Simpati dari pemerintah pusat terutama dari Bappenas dan Kemenkes RI.

Menurutnya, berbagai masukan tersebut sangat penting untuk penyempurnaan aplikasi Simpati sehingga bisa replicable untuk kabupaten kota yang telah ditetapkan.

"Alhamdulillah, dari para deputi dan Dirjen tadi mengapresiasi apa yang diikhtiarkan oleh Sumedang kaitan aplikasi Simpati dan berbagai hal lainnya," pungkasnya. (K34)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper