Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat merealisasikan dana bagi hasil untuk pemerintah kabupaten kota dengan total anggaran per November 2022 tercatat Rp8 triliun.
Meski tahun 2023 dibayangi resesi global, pihak pemprov melalui Bapenda Jabar menargetkan capaiannya bisa meningkat.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan semua pembagiannya sudah sesuai dengan berbagai mekanisme perhitungan yang diatur dalam peraturan hukum yang berlaku.
“Saya sampaikan dana bagi hasil dari Pemerintah Provinsi Jabar (untuk kabupaten kota) besar sekali. Penduduknya Kabupaten Bogor besar, (menjadi salah satu wilayah yang) mendapatkan porsi (dana bagi hasil) yang besar,” ucap Ridwan Kamil, Selasa (20/12/2022).
Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan (Bapenda) Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan dana bagi hasil tersebut didapatkan dari penerimaan pajak provinsi, yakni pajak kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak air permukaan dan pajak rokok.
Menurut Dedi Taufik, dana bagi hasil diberikan sesuai dengan realisasi penerimaan pendapatan kabupaten dan kota.
“Pemerintah kabupaten kota harus melakukan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Jawa Barat) dalam peningkatan penerimaan pajak sehingga penerimaan DBH (Dana Bagi Hasil) dapat di atas target pendapatan,” katanya.
“Semakin banyak dan besar upaya kabupaten dan kota dalam mendukung pengelolaan pajak provinsi dan layanannya, maka akan semakin besar dana bagi hasil yang akan diberikan,” terang dia.
Berdasarkan data Bapenda Jabar, realisasi hingga November 2022, ada lima wilayah yang mendapatkan dana bagi hasil paling besar.
Yakni Kota Bandung Rp839 miliar, Kabupaten Bogor Rp834 miliar, Kota Bekasi Rp821 miliar, Kabupaten Bekasi Rp742 miliar dan Kabupaten Bandung Rp510 miliar.
Dedi Taufik menargetkan dana bagi hasil untuk kabupaten kota di Jawa Barat meningkat pada tahun 2023.
“Per November itu rata-rata realisasi dana bagi hasil sudah di atas 90 persen dari target yang telah ditetapkan, totalnya mencapai Rp8 triliun. Untuk anggaran dana bagi hasil tahun depan itu ditargetkan naik Rp1 triliun lebih, atau totalnya Rp9,2 triliun,” ucap Dedi Taufik.
Menurut dia, optimisme itu selaras dengan pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menyatakan bahwa perekonomian di Jawa Barat tahun tetap baik meski dibayangi resesi global.
“Gubernur menyatakan perekonomian Jabar tahun depan cerah, berdasarkan kajian Bank Indonesia, tahun depan perekonomian akan tetap baik. Kuncinya menjaga dan memantau sumber ekonomi yang sudah ada, sekaligus menggali serta memaksimalkan potensi,” pungkasnya.