Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alhamdulilah! Stok Pangan di Jawa Barat Jelang Libur Nataru Surplus

Pemprov Jabar memastikan ketersediaan stok 11 komoditas pangan strategis di 27 kabupaten/kota menjelang libur Natal dan Tahun Baru cukup.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memantau harga pangan di pasar tradisional
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memantau harga pangan di pasar tradisional

Bisnis.com, BANDUNG — Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan ketersediaan stok 11 komoditas pangan strategis di 27 kabupaten/kota menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) cukup.

Dari data neraca pangan strategis yang dilaporkan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jabar pada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, ada 11 komoditas yang dinyatakan ketersediaannya aman secara umum di 27 kabupaten/kota.

Yakni beras,jagung, bawang merah, daging ayam, daging sapi, telur ayam, gula pasir, cabai besar dan cabai rawit, minyak goreng lalu bawang putih.

“Sampai akhir November 2022, berdasarkan data aplikasi neraca yang diinput oleh kabupaten/kota, secara rata-rata 11 komoditas pangan strategis mengalami surplus,” kata Kepala DKPP Jabar Moh Arifin Soedjayana di Bandung, Kamis (8/12/2022).

Pihaknya mencatat, ketersediaan beras di Jawa Barat saat ini mencapai 199.620 ton, sementara kebutuhan mencapai 84.901 ton artinya ada surplus sebanyak 114.119 ton. Beras terpantau dijual dengan harga di pasaran yakni Rp10.830 per kilogram.

“Ada beberapa daerah yang mengalami defisit beras seperti Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi, Cianjur dan Kota Cimahi, sisanya surplus,” ujarnya.

Untuk komoditas bawang merah juga mengalami surplus, dimana ketersediaan mencapai 5.258 ton sementara kebutuhan 4.392 ton alias surplus sebanyak 866 ton dengan harga jual Rp30.321 per kilogram.

Sementara untuk daging sapi ketersediaan mencapai 3.340 ton dengan kebutuhan mencapai 2.454 ton mengalami surplus hingga 886 ton dan harga jual Rp133.883 per kilogram. Untuk telur ayam, dengan kebutuhan sebanyak 13.042 ton ketersediaanya mencapai 14.593 ton.

Arifin memastikan DKPP Jabar juga terus melakukan pemantauan dan pemeriksaan keamanan produk hewan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti Nataru bersama organisasi perangkat daerah dan instansi terkait di daerah.

Berdasarkan hasil pemantauan, ketersediaan produk hewan aman dan fluktuasi harga relatif wajar. “Kami terus memantau dan memastikan ketersediaan dan keamanan pangan menjelang Natal dan Tahun Baru terjamin,” ujarnya.

Selain pemantauan, pihaknya juga sudah menggelar program Gelar Pangan Murah (GMP) di sejumlah kabupaten/kota. Menurutnya kegiatan ini menjadi salah satu indikator kecukupan pangan masyarakat, dan merupakan salah satu elemen penting dalam perekonomian, serta berkontribusi terhadap inflasi.

Acara Gerakan Pangan Murah kali ini adalah hasil kolaborasi dari DKPP dengan berbagai pihak diantaranya mulai dari Bapannas, KPED, TPID, BI, dan juga dinas yang menaungi bidang ketahanan pangan.

"Awal Desember ini kami gelar di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Tasikmalaya, di GPM kami menyediakan mulai dari bawang, gula, minyak goreng, hingga perdagingan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper