Bisnis.com, CIREBON - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kota Cirebon mengalami inflasi sebesar 0,09 persen pada November 2022.
Kepala BPS Kota Cirebon Joni Kasmuri mengatakan pada November 2022, ada beberapa barang atau jasa sebagai penyumbang inflasi di Kota Cirebon, yakni, telur ayam ras segar, tomat, tiket kereta api, dan tempe.
"Meskipun inflasi, angka tersebut lebih kecil dibandingkan angka persentase nasional atau provinsi yaitu 0,10 persen,” kata Joni di Kota Cirebon, Kamis (1/12/2022).
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, dari 11 kelompok pengeluaran, tiga kelompok pengeluaran mengalami inflasi dan 8 kelompok pengeluaran tidak mengalami perubahan indeks.
Tiga kelompok yang mengalami inflasi yakni, kelompok makanan, minuman, dan tembakau (0,07 persen), transportasi (0,01 persen), dan perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,01 persen).
Sementara tujuh kelompok yang tidak mengalami perubahan indeks yaitu, pakaian dan alas kaki; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga; kesehatan; dan informasi jasa keuangan.
Kemudian, rekreasi, olahraga, dan budaya; pendidikan; penyedia makanan dan minuman, dan perawatan pribadi serta jasa lainnya.
Joni mengatakan, berdasarkan pantauan indeks harga konsumen (IHK), Kota Bogor merupakan daerah yang mengalami inflasi paling tinggi di Jawa Barat sebesar 0,20 persen.
"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran," kata Joni.