Bisnis.com, SUMEDANG - Pelayanan digital di Kabupaten Sumedang disebut bisa samai, bahkan bisa lampaui sistem pelayanan yang ada di Estonia.
Hal tersebut disampaikan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir usai delegasi benchmarking Pemda Kabupaten Sumedang melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) di briefing center e-Estonia.
"Sumedang memiliki grand design dan roadmap yang sejalan dengan apa yang telah dilakukan Estonia. Bahkan untuk beberapa usecase, Sumedang lebih baik dari Estonia. Misal, penggunaan WAKEPO [WA Kebutuhan Informasi dan Pelayanan Online]. Tinggal penguatan literasi digital warga, interoperabilitas data, dan konsistensi kepemimpinan yang kuat dalam implementasi transformasi digital," ucap Dony, dalam rilis yang diterima Bisnis, Rabu (30/11/2022).
Selain itu yang tidak kalah penting menurut Dony adalah citizen centric, yakni penting dan mendesaknya melakukan shifting dari governing for citizen to governing with citizen atau berpemerintahan untuk warga ke berpemerintahan bersama warga.
"Lesson learned atau hikmah utama dari Estonia adalah kunci sukses transformasi digital terletak pada kepemimpinan yang kuat dari pemerintah, partisipasi aktif dunia usaha, serta kesadaran dan literasi warga. Hal lain yang harus diperhatikan adalah kebijakan pemerintahan dan kehidupan warga harus berbasis data [Data Driven Government and Data Driven Citizen]. Apabila Sumedang mengeksekusi hal tersebut, saya yakin digital services Sumedang akan sama, bahkan melampaui Estonia. Keyakinan kami, itu akan terjadi tahun 2025," pungkas Bupati Dony.
Dalam FGD tersebut, juga dipaparkan bagaimana transformasi digital di Estonia yang disampaikan oleh Carmen Raal, Digital Transformation Advisor e-Estonia.
"Transformasi digital di Estonia dimulai dengan tiga hal penting, yaitu membangun lembaga pendidikan di bidang ICT (the intitute of cybernetics), mengembangkan kerjasama pemerintah dengan dunia usaha (public private partnership), serta mempersiapkan generasi muda, terutama anak-anak, melalui pendidikan ICT yang masif (tiger leap)," kata Carmen.
Menurut dia, indikator keberhasilan transformasi digital di Estonia adalah bagaimama seluruh wilayah Estonia tercover jaringan internet, 99 persen layanan publik tersedia secara online, penduduk Estonia bisa melaporkan pajak secara online dan realtime dalam 3 menit.
Estonia negara pertama di dunia yang mengadopsi teknologi blockchain secara nasional serta hematnya waktu dan biaya pemerintahan karena tanda tangan digital dan dokumen elektronik dan 47 persen warga berpartisipasi dalam e-voting.
Kemudian, Estonia juga menerapkan identitas electronik sejak tahun 2022. Warga wajib memiliki identitas elektronik sejak usia 15 tahun. Identitas elektronik tersedia dalam bentuk kartu dan digital. 96 ribu perusahaan terdaftar dalam layanan e-residency.
Di sisi lain, Estonia memiliki X-Road yang merupakan platform pertukaran dan interoperabilitas data antar institusi pemerintah, bank, swasta, maupun stakeholder lainnya.
Estonia sangat konsen terhadap cyber security dan perlindungan data pribadi. 3 pilar utama keamanan informasi di Estonia, yaitu Confidentiality, Availability, dan Integrity.
"e-Estonia dibangun melalui kolaborasi pemerintah dengan swasta, salah satunya Cybernetics, yang merupakan perusahaan teknologi terdepan dan terbesar dalam bidang cyber security dan data interoperability di Estonia," tandas dia. (K34)