Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon kembali memberangkatkan relawan kebencanaan ke Kabupaten Cianjur untuk membantu penanganan pascagempa.
Pantauan Bisnis.com, relawan kebencanaan tersebut berangkat dari Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Cirebon, Kecamatan Sumber, Jumat (25/11/2022) pagi pukul 08.00 WIB.
Relawan kebencanaan terdiri dari Public Safety Center (PSC) Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Taruna Siaga Benca (Tagana), relawan Dinas Pemadam Kebakaran, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon Hilmi Rivai mengatakan relawan tersebut akan melakukan penanganan pascabencana selama 14 hari kerja. Hal itu sesuai intruksi dari Bupati Cirebon.
“Kabupaten Cirebon harus jadi baguan dari misi kemanusiaan ini. Selain tenaga relawan, kami juga kerahkan logistik untuk warga terdampak serta alat berat dari DPUTR,” kata Hilmi.
“Seluruh SKPD juga sudah diintruksikan untuk menggalang dana,” kata Hilmi.
Ditambahkan Hilmi, relawan yang berangkat untuk melakukan penanganan harus bergerak sesuai intruksi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan SAR Nasional (Basarnas).
Menurutnya, relawan harus bekerja secara efektif sesuai kebutuhan. Sehingga nantinya, upaya penanganan bisa lebih maksimal dan masyarakat di Kabupaten Cianjur bisa beraktivitas normal kembali.
“Relawan jangan sampai bergerak sendiri dan nantinya malah menyusahkan relawan lainnya. Semuanya harus satu intruksi,” kata Hilmi.
Sebelumnya, gempa bumi dengan magnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur pada Senin (21/11/2022) siang pukul 13.21 WIB.
Gempa bumi tersebut berpusat di darat 10 km barat daya Kabupaten Cianjur. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa dahsyat tersebut dipicu akibat adanya pergerakan Sesar Cimandiri.
Guncangan gempa bumi tersebut juga menyebabkan ribuan unit bangunan/rumah di Kabupaten Cianjur mengalami kerusakan ringan hingga berat dan 272 orang meninggal dunia.