Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Lesu, Kabupaten Cirebon Nantikan Industri Padat Karya

Cirebon sangat mengharapkan industri padat karya. Meskipun begitu, bukan dalam arti kami menyampingkan industri padat modal atau padat teknologi.
Pekerja pabrik menyelesaikan proses produksi sepatu. /Ilustrasi.
Pekerja pabrik menyelesaikan proses produksi sepatu. /Ilustrasi.

Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Kabupaten Cirebon masih mengharapkan investor bisa melirik daerahnya untuk ekspansi. Wilayah ujung timur Jawa Barat ini, masuk ke dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Metropolitan Rebana.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cirebon, Dede Sudiono mengatakan, pemerintah daerah mengharapkan investor bisa membangun Industri padat karya.

Dikatakan Dede, industri padat karya dibutuhkan di Kabupaten Cirebon. Hal tersebut dilakukan agar menyerap tenaga kerja lokal lebih banyak.

"Kami sangat mengharapkan industri padat karya. Meskipun begitu, bukan dalam arti kami menyampingkan industri padat modal atau padat teknologi. Masyarakat yang bisa bekerja bisa di industri yang kami inginkan," kata Dede di Kantor DPMPSTP Kabupaten Cirebon, Kamis (20/10/2022).

Dede mengatakan, di wilayah Kabupaten Cirebon terutama bagian timur, saat ini mulai berdiri beberapa industri yang menerapkan padat karya. Di antaranya, industri manufaktur dan pangan.

Menurut Dede, bila semua investor yang menanamkan modal membangun industri padat karya, pertumbuhan ekonomi daerah bakal tumbuh dan minat warga bekerja di luar daerah akan berkurang.

"Ekonomi Kabupaten Cirebon harus tumbuh. Tetapi, industri padat karya yang berdiri di sini harus menyesuaikan dengan kondisi lingkungan dan sosial masyarakat," kata Dede.

Selain itu, pemerintah daerah Kabupaten Cirebon juga mengharapkan pula adanya investor yang bergerak di industri pariwisata.

Dede menyebutkan, letak geografis Cirebon di wilayah pesisir utara, cocok dibangun industri pariwisata buatan.

"Berbeda dengan Kabupaten Kuningan, letak geografis Cirebon kurang menguntungkan untuk wisata alam. Maka dari itu, industri pariwisata buatan sangat layak dibangun di Kabupaten Cirebon," katanya.

DPMPTSP Kabupaten Cirebon mencatat, realisasi investasi di wilayahnya hingga Oktober 2022 ini baru mencapai Rp328,9 miliar. Sementara, target capaian pada tahun ini sekira Rp4 triliun.

Realisasi investasi paling besar di Kabupaten Cirebon saat ini yakni dari industri makanan (Sido Agung Agro Prima) sebesar Rp83 miliar.

Kemudian, urutan kedua realisasi investasi paling besar yakni dari sektor industri barang kulit dan alas kaki (Taekwang) mencapai Rp42,8 miliar.

Sementara, urutan ketiga dalam raihan realisasi investasi di Kabupaten Cirebon hingga saat ini yakni sektor hotel dan restoran (Patra Jasa) dengan capaian hingga Rp35,5 miliar.

Adapun dari sektor pakaian (Plumbon International Textile) berada pada urutan empat dengan total mencapai Rp35 miliar. Lalu urutan kelima, sektor furnitur (Parklane) sebesar Rp24,3 miliar.

Dede mengatakan, capaian realisasi investasi sementara pada tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu mengalami penurunan.

"Berbeda dengan tahun lalu, industri makanan mendominasi. Sebagian besar juga merupakan PMDN (penanaman modal dalam negeri)," kata Dede.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Kim Baihaqi
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper