Bisnis.com, CIREBON - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menyebutkan sejak tahun pertama (2015) hingga 2022, Rp38,2 triliun dana desa (DD) disalurkan untuk 5.312 desa di Jawa Barat.
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar mengatakan pada 2015 ada 60 desa sangat tertinggal dan 1.356 desa tertinggal. Angka tersebut sebelum adanya sentuhan dari dana desa.
"Tahun 2022 ini, sebanyak 1.671 desa terindeks menjadi desa berkembang, 2.511 desa terindeks desa maju, dan 1.130 desa telah terindeks mandiri," kata Abdul Halim di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (19/10/2022).
Abdul Halim atau akrab disapa Gus Halim ini mencontohkan, pada 2022 ini Kabupaten Cirebon sudah bebas dari desa tertinggal. Sebanyak 235 terindeks sebagai daerah maju dan 79 lainnya adalah desa mandiri.
Menurutnya, kemandirian desa tidak terlepas dari dukungan pemerintah daerah. Karena itu, juga menganugerahi lencana Bakti Desa Utama kepada Para Bupati yang berhasil merubah status desa.
Ia berharap penghargaan ini dapat melecut semangat para pemimpin desa untuk lebih giat lagi dalam membangun desa.
"Saya ucapkan selamat kepada seluruh peraih penghargaan, semoga ini jadi pelecut semangat untuk lebih baik lagi," kata Gus Halim.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan program Kemendes PDTT sejalan dengan apa yang saat ini dijalankan oleh pemerintah provinsi.
Uu menjelaskan saat ini Pemprov Jabar tengah fokus dalam melaksanakan pembangunan yang dimulai dari desa. Salah satunya rintisan satu desa satu produk menjadi andalan dalam program membangun desa.
Pembangunan tingkat desa menjadi kunci utama dalam meningkatkan masyarakat, sehingga kalau desa maju, secara otomatis kabupaten provinsi pun menjadi maju.
"Ini inovasi pak Gubernur yang berupaya membangun dari mulai level desa. Dengan cara ini, tujuan utama dalam mewujudkan Jabar Juara yang akan mudah dicapai," katanya.
