Bisnis.com, SUMEDANG - Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengaku telah menyiapkan sejumlah langkah untuk menekan dampak dari kenaikan harga BBM di daerahnya.
Beberapa di antaranya yakni menganalisa dinamika yang mungkin akan terjadi dampak dari kenaikan harga BBM yang tentunya akan berefek domino terhadap kenaikan harga bahan pokok di masyarakat, baik secara ekonomi maupun secara sosial.
"Kita sudah rapatkan dengan Forkopimda, kita sudah siapkan skema hasil dari rapat, skema untuk menyelamatkan perekonomian berupa social safety net, atau jaring pengaman sosialnya, kemudian dinamika sosial lain yang mungkin akan terjadi," ungkap Dony, Rabu (7/9/2022).
Menurut Dony, untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Kabupaten Sumedang, pihaknya sudah menyiapkan anggaran sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 134/PMK.07/2022 Tentang Belanja Wajib Dalam Rangka Penanganan Dampak Inflasi Tahun Anggaran 2022.
Dalam Peraturan Menteri Keuangan tersebut dicantumkan besaran yakni 2 persen dari Dana Transfer Daerah (DTU) triwulan 4 2022, atau dalam anggaran perubahan 2022.
"Kami sudah anggarkan 2 persen dari DTU, jadi nanti itu akan diberikan kepada penerima bantuan sosial termasuk kepada ojek, UMKM dan nelayan, juga untuk subsidi traspotasi angkutan umum daerah," jelas Dony.
Berdasarkan informasi yang didapat Bisnis, saat ini Calon Penerima, Calon Lokasi (CPCL) Bansos BLT ini masih dalam pembahasan oleh Dinas Sosial dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Sementara itu, untuk jumlah alokasi anggaran untuk BLT kenaikan BBM dalam rangka menekan laju inflasi dan menjaga daya beli masyarakat yang ditetapkan Pemkab Sumedang adalah Rp5,8 miliar. (K34)