Bisnis.com, BANDUNG - Kenaikan harga BBM harus diiringi dengan pengawasan di SPBU agar implementasi subsidi tepat sasaran.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan karena kenaikan BBM sudah diputuskan oleh pemerintah maka pihaknya di daerah akan melakukan pengawasan dampak dari kenaikan terutama kenaikan harga.
"Inflasi harus Kita waspadai bersama karena ini menyertai kenaikan semua unsur ekonomi yang berhubungan komponennya oleh transportasi. ada harga bahan pokok kemungkinan juga ikut naik, ada transportasi masyarakat," katanya di DPRD Jabar, Bandung, Senin (5/8/2022).
Menurutnya ekses kenaikan BBM harus disikapi sebijak mungkin oleh masyarakat. Karena kenaikan guna menolong postur anggaran yang membengkak karena subsidi.
"Kita memahami alasan pemerintah pusat karena subsidinya sudah di atas Rp 500 triliun hanya untuk membayar subsidi BBM," katanya.
Ridwan Kamil menilai kebocoran subsidi BBM tidak boleh terjadi lagi. Karena itu pengawasan di lapangan harus diperketat agar tepat sasaran.
"Sehingga memang saya titip kalau betul selama ini terjadi salah sasaran untuk BBM subsidi mohon Pertamina khususnya bisa punya cara bahwa yang membeli subsidi BBM subsidi itu betul-betul yang diperuntukan," tuturnya.
Selama ini menurutnya jika membeli BBM di SPBU apakah yang membeli kelas bawah atau menengah tidak ada pemilahan dan pengawasan.
"Yang penting dibelikan tidak ada skrining-skrining jadi menurut saya tolong ada upaya untuk memastikan argumentasi subsidi tepat sasaran ini bisa sesuai dengan kenyataan di lapangan," ujar nya