Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Kemarau Basah, Purwakarta Waspadai Kasus Kebakaran Musiman

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Purwakarta Wahyu Wibisono menuturkan sejumlah kecamatan yang ada di wilayahnya merupakan daerah rawan kebakaran.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, PURWAKARTA - Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Purwakarta Wahyu Wibisono menuturkan sejumlah kecamatan yang ada di wilayahnya merupakan daerah rawan kebakaran di musim kemarau seperti sekarang ini.

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi salah satu yang paling diwaspadai.

"Alhamdulillah, sampai saat ini kami belum mendapat laporan terkait kasus kebakaran ini. Mungkin karena musim kemarau saat ini lebih pendek atau masih ada hujan," ujar Wahyu saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (24/8/2022).

Wahyu menjelaskan, sebenarnya saat ini masih musim kemarau. Tapi terkadang masih ada hujan deras. Meski begitu, anomali cuaca ini memang harus diantisipasi.

Sejauh ini, kata dia, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya kebakaran ini. Di samping karena faktor alam, menurut dia, kasus kebakaran yang kerap terjadi di wilayahnya juga akibat kelalaian manusia (human error).

Dia tak menampik, musim kemarau menjadi salah satu penyumbang terbesar peningkatan kasus kebakaran di wilayahnya. Karena, saat cuaca kering seperti itu, potensi kebakaran cukup tinggi.

Wahyu menjelaskan, selama ini ada beberapa wilayah yang paling diantisipasi oleh jajarannya. Semisal, Kecamatan Purwakarta kota, Jatiluhur, Babakan Cikao, Sukatani, dan Bungursari. Hal itu, menilik dari intensitas kejadian yang memang selama ini kerap terjadi di wilayah-wilayah tersebut.

"Selain rumah, kebakaran ini kerap melanda kawasan hutan dan lahan. Makanya, ini yang sekarang kami waspadai," jelas dia.

Wahyu menambahkan, selama beberapa tahun terakhir kasus kebakaran yang terjadi di wilayahnya terbilang cukup tinggi. Pada 2017 misalnya, jumlah kasus kebakaran ini mencapai 184 kejadian. Sementara, di 2018 kemarin jumlah kasusnya meningkat, jadi 300 kejadian.

"Di 2018 lalu, ada peningkat kasus menjadi 300 kasus. Bahkan, hingga menelan lima korban jiwa. Sedangakan, untuk 2019 kemarin, tercatat ada 438 kasus," kata dia sembari menghimpun data kasus kebakaran selama periode 2021-2022 ini.

Atas dasar itu pula, memasuki musim kering ini pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat, terutama yang tinggal di perumahaan atau di kawasan padat penduduk untuk berhati-hati pada saat meninggalkan rumah. Misalnya, jangan lupa pemeriksaan ulang jika telah menggunakan kompor.

Selain itu, imbauan dia, pihaknya juga meminta supaya masyarakat lebih berhati-hati pada saat membakar sampah. Apalagi, saat ini masih musim kemarau. Sehingga, hembusan angin cukup kencang. Jika tak berhati-hati, percikan api yang dihembus angina itu akan dengan mudahnya membakar apa saja di sekitarnya saat musim kering ini.

"Apabila terjadi kebakaran atau bencana lainnya segera mungkin hubungi kami agar segera tertangani," pungkasnya. (K60)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Asep Mulyana
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper