Bisnis.com, SUMEDANG - Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sumedang terus meningkatkan potensi perikanan baik perikanan tangkap maupun perikanan budi daya. Salah satunya adalah dengan menyalurkan benih ikan dan juga sarana prasarana.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sumedang Nandang Suparman mengatakan, pihaknya terus mendorong ketahanan pangan melalui potensi perikanan yang ada di Sumedang.
"Kita dorong masyarakat untuk melakukan produksi ikan baik tangkap maupun budi daya dengan maksimal, makanya kita dorong dengan penyaluran bantuan benih ikan dan juga sarana prasarananya," ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (16/8/2022).
Menurutnya, saat ini pelaku usaha tangkap ikan dan juga budi daya ikan secara bertahap diberikan bantuan untuk menstimulasi ekosistem usaha produksi ikan. Pasalnya, potensi perikanan di Sumedang kata dia, baik tangkap yang bersumber dari Bendungan Jatigede serta budi daya sangat besar.
"Ini termasuk dalam upaya Pemerintah Kabupaten Sumedang, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan juga Pemerintah Pusat untuk membentuk ketahanan pangan dari sektor perikanan," ungkap Nandang.
Sementara itu, Jabatan Fungsional Pengelola Produksi Perikanan Tangkap Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Sumedang Usep Supriatna mengatakan saat ini pihaknya sudah menyalurkan bantuan berupa benih ikan serta sarana prasana perikanan tangkap dan budi daya yang bersumber dari Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat Tahun Anggaran 2022 dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sumedang 2022.
Untuk Banprov, Usep merinci telah disalurkan terhadap dua kelompok penangkap ikan di Kecamatan Jatigede yakni berupa 230 ribu ekor benih ikan nila dan 250 ribu benih ikan nilem.
"Benihnya ditebar di Waduk Jatigede serta ada juga sarana prasarana tangkap ikan berupa jaring bentang dan jala lempar, nilai pagunya Rp400 jutaan," ungkap Usep.
Sementara itu, dari APBD Pemkab Sumedang juga disalurkan alat tangkap ikan berupa jaring bentang, rompi pelampung dan headlamp. "Karena memang para penangkap ikan di Jatigede sudah dibekali dengan cara dan pengetahuan menangkap ikan yang efektif dan mengutamakan keselamatan," jelas Usep.
Sementara itu, di sektor budi daya ikan darat, juga telah disalurkan bantuan senilai Rp250 juta dengan rincian bantuan mulai dari benih, hingga alat budi daya seperti pompa air, benih ikan hingga pakan.
"Kita juga mengoptimalkan potensi perikanan darat yang juga memiliki potensi ekomomi yang tinggi," jelasnya.
Yang menarik, bantuan-bantuan ini kata Usep disalurkan terhadap para pelaku usaha perikanan yang sebelumnya terlibat dalam usaha Keramba Jaring Apung (KJA) dan Keramba Jaring Tancap (KJT) di Waduk Jatigede.
"Jadi kita berdayakan, dari pada melakukan pelanggaran karena aktivitas budi daya ikan dengan sistem KJA dan KJT di Jatigede itu dilarang, maka kita bantu dengan permodalan berupa sarana dan prasarana," imbuhnya. (K34)