Bisnis.com, GARUT - Jumlah warga miskin di Kabupaten Garut mencapai 1,9 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, tidak semuanya mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.
Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan dari 1,9 juta jiwa warga miskin di Kabupaten Garut, hanya sekira 1,2 juta jiwa yang masuk ke dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).
“Yang mendapatkan bantuan berbagai macam bantuan dari mulai PKH, BPNT, BPJS dan segala macam itu hampir 1,2 (juta jiwa), yang tidak mendapatkan bantuan meskipun masuk dalam DTKS ini sekitar 700 ribu, nah ini yang harus diperhatikan," kata Rudy di Kabupaten Garut, Selasa (7/6/2022).
Rudy meminta, kepada tenaga kesejahteraan sosial kecamatan (TKSK) untuk bekerja secara maksimal melakukan pendataan kepada warga miskin agar semuanya mendapatkan bantuan.
Menurut Rudy, siapapun yang menjabat sebagai bupati, permasalahan penanganan kemiskinan menjadi salah satu prioritas utamanya. "Bupati yang dipilih oleh rakyat, tentu perhatian terhadap nasib rakyat ini menjadi super prioritas,” kata Rudy.
Pandemi Covid-19 yang terjadi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berdampak signifikan terhadap laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Garut dan meningkatnya angka kemiskinan.
Rudy menambahkan, salah satu sektor unggulan Garut yakni pertanian, menjadi yang paling terdampak. Hasil pertanian gagal dikirim keluar wilayah yang berujung pertumbuhan ekonomi menjadi minus dan melambat.
Dampak dari kemiskinan, lanjut Rudy, meningkatnya angka stunting lantaran banyak keluarga yang tidak mampu membiayai pola hidup yang sehat.
“Nah tentu ini menjadi persoalan yang sangat serius mengenai angka kemiskinan yang terus meningkat, tapi saya mau menekan dan menurunkan kembali mudah-mudahan di tahun depan angka kemiskinan kita sudah di angka 8 persen kembali,” kata Rudy.