Bisnis.com, CIREBON - Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengaku sudah memerintahkan dinas terkait untuk bergerak melakukan penanganan stunting atau gagal pertumbuhan pada anak.
Berdasarkan data DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, dari 656.523 kepala keluarga (KK), sebanyak 553.248 KK merupakan sasaran risiko stunting.
"Bidan setiap desa sebagai pendamping, agar bergerak cepat memberikan pendampingan kepada ibu-ibu hamil, terkait bahaya stunting," kata Imron di Kabupaten Cirebon, Rabu (18/5/2022).
"Beri pemahaman kepada mereka, pentingnya hidup sehat. Masalahnya, kalau anak sudah lahir secara stunting, masa depannya akan suram. Mereka akan lemah dalam segala hal," sambungnya.
Menurut Imron, penanganan dan pencegahan stunting merupakan visi misi kepemimpinan Bupati Cirebon Imron Rosyadi dan Wakil Bupati Cirebon Wahyu Tjiptaningsih.
Untuk itu, masalah kesehatan menjadi prioritas utama, karena imbasnya akan sangat luar biasa. "Kalau penduduk Kabupaten Cirebon hidup sehat, maka pendidikan merekapun akan bisa terpenuhi," kata Imron.
Sedangkan Kepala dinas DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni, mengakui di Kabupaten Cirebon memang masih banyak anak yang terkena stunting.
Hal itu dikarenakan memang penduduk Kabupaten Cirebon juga banyak. Untuk itu, saat ini yang gencar dilakukan adalah memberikan pendampingan, mulai dari calon pengantin.
"Intinya kami terus bergerak cepat memberikan pendampingan ke calon pasutri, apalagi ke ibu-ibu hamil. Mudah-mudahan angka stunting secepatnya bisa ditekan," kata Eni.