Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Agro Jabar Gandeng BUMD DKI Bangun Pabrik Kemasan Minyak Goreng

Direktur Utama PT Agro Jabar Kurnia Fajar mengatakan rencana kerja sama ini bagian dari rencana jangka panjang korporasi memenuhi kebutuhan minyak goreng murah komersial bagi warga Jawa Barat.
Operasi pasar minyak goreng murah di Jabar/Bisnis
Operasi pasar minyak goreng murah di Jabar/Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG - BUMD PT Agro Jabar tengah memproses rencana kerja sama dengan BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya untuk membangun pabrik kemasan minyak goreng.

Direktur Utama PT Agro Jabar Kurnia Fajar mengatakan rencana kerja sama ini bagian dari rencana jangka panjang korporasi memenuhi kebutuhan minyak goreng murah komersial bagi warga Jawa Barat.

"Kapasitas pabrik kemasan ini besar, jadi bisa memenuhi target 1 juta liter minyak goreng yang sudah disampaikan Pak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebelumnya," katanya di Bandung, Kamis (31/3/2022).

Kongsi dengan BUMD milik Pemprov DKI Jakarta menurutnya dimungkinkan dengan membentuk perusahaan patungan atau kerja sama operasi (KSO). Pabrik pengemasan sendiri rencananya akan berada di Pusat Distribusi Pangan Jawa Barat di Purwakarta.

"Kerja sama ini didasari komitmen jangka panjang kedua daerah untuk mengatasi persoalan minyak goreng yang kemarin sempat langka dan harganya mengalami lonjakan," katanya.

Kurnia menuturkan pembangunan pabrik kemasan dilatarbelakangi kondisi di mana pembelian minyak goreng komersial dari produsen dalam jumlah besar berhadapan dengan persoalan ketersediaan kemasan.

"Kapasitas pengemasan oleh produsen sudah penuh dan tinggi, jadi kalau Agro Jabar hendak menjual minyak goreng komersial ke masyarakat harus menyiapkan pengemasannya. Persoalan ini bisa teratasi jika kita sudah membangun pabrik kemasan sendiri, karena produsen sudah siap memasok berapapun," katanya.

Pusat distribusi provinsi yang berada di Purwakarta sudah direncanakan untuk dibangun oleh Agro Jabar mulai 2022 ini. Pihak Food Station sendiri dalam kerja sama ini bisa menyediakan unit mesin pengemasan dalam skema kerja sama operasi.

Seiring dengan proses pembangunan pabrik kemasan minyak goreng, Agro Jabar dalam waktu dekat akan memulai proses penjualan minyak goreng komersil kemasan pada masyarakat menengah ke bawah yang dikoordinir Ketua RW melalui aplikasi.

"Harga minyak goreng kemasan komersial ini dibawah harga minyak goreng kemasan yang ada di pasaran. Tidak terlalu murah, tapi masih lebih murah dibanding yang lain. Aplikasinya tengah disiapkan sesuai permintaan Pak Gubernur," katanya.

Aplikasi Minyak Goreng Murah

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan meluncurkan aplikasi khusus guna memudahkan masyarakat mendapatkan minyak goreng murah.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan meski pihaknya tidak memiliki kewenangan khusus dalam urusan minyak goreng terus mencari cara untuk menolong masyarakat mendapatkan komoditas penting tersebut.

Aplikasi ini ditujukan untuk warga menengah ke bawah di wilayah-wilayah yang tidak terjangkau distribusi dan operasi pasar. Minyak goreng yang dipesan pun dipastikan harganya murah dan terjangkau.

"Ini cara negara hadir untuk memotong mata rantai minyak goreng," ujarnya.

Namun aplikasi ini menurutnya tidak bisa langsung diakses oleh masyarakat melainkan oleh RW. Teknisnya pihak RW mendata warganya yang membutuhkan minyak goreng kemudian memesan via aplikasi.

"Nantinya kontrolnya RW. Jadi tidak boleh pribadi-pribadi. RW-nya nanti yang tahu mana warganya yang membutuhkan. Sehingga menengah ke atas dia ambil premium, menengah ke bawah itu yang kita lindungi melalui sistem distribusi yang baru," tuturnya.

Ridwan Kamil juga memastikan jika sistem distribusi via aplikasi ini hanya diberlakukan saat krisis minyak goreng seperti sekarang. Layanan ini dihentikan begitu minyak goreng sudah normal.

"Karena negara tidak berjualan pada rakyatnya secara permanen. Seperti saat Covid-19 ada telemedicine, rakyat harusnya ke apotek tapi karena krisis, waktunya mepet, negara hadir. Kalau sudah normal telemedicine dihentikan," paparnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga menyiapkan pasokan minyak goreng sebanyak 1 juta liter untuk memenuhi pemesanan via aplikasi tersebut. Angka ini menurutnya diupayakan bertambah jika pasokan sudah terserap maksimal.

"Misinya adalah bukan berjualan. Tapi menolong masyarakat yang paling terdampak dalam transisi pemulihan ekonomi yakni masyarakat bawah," ujarnya.

Direktur Utama BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo mengatakan pihaknya dengan PT Agro Jabar terus mematangkan rencana pembangunan pabrik kemasan minyak goreng.

Pamrihadi menjelaskan, pembuatan pabrik minyak goreng tersebut bertujuan untuk mewujudkan ketahanan pangan di kedua wilayah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper