Bisnis.com, BANDUNG - Setelah dilarang mudik dua kali momentum Hari Raya Idulfitri 2020-2021, kini PT Lintas Marga Sedaya (Astra Infra Toll Road Cikopo Palimanan) siap memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat yang akan mudik pada Lebaran 2022.
PT Lintas Marga Sedaya sudah melakukan banyak persiapan dan antisipasi terhadap kemungkinan lonjakan arus lalu lintas di tol 116 Km ini.
General Manager Operation PT Lintas Marga Sedaya (Astra Infra Toll Road Cikopo Palimanan) Suyitno mengatakan seluruh bidang pelayanan di jalan Tol Cipali sudah dipersiapkan menghadapi lonjakan arus lalu lintas.
Menurutnya kemungkinan lonjakan arus lalu lintas akan terjadi hingga 20 persen. Jumlah tersebut kemungkinan bisa berubah mengingat antusiasme masyarakat menyambut mudik lebaran tahun ini diprediksi akan besar setelah dua tahun tidak diperbolehkan mudik.
"Persiapan perjalanan lebaran nanti tetap kita lakukan dengan berbagai persiapan, kita menyesuaikan. Bidang jalan tol itu ada beberapa bidang pelayanan yang kita berikan," jelas Suyitno kepada Bisnis, belum lama ini.
Bidang pelayanan tersebut antara lain, konstruksi jalan tol. Menurutnya perseroan sudah melakukan pemeliharaan secara periodik sehingga dipastikan jalan-jalan yang dilewati pemudik mulus untuk menunjang kenyamanan berkendara.
Baca Juga
Selain itu, ia mengakui ada beberapa jalan yang memiliki risiko penurunan tanah atau longsor. Namun, hal tersebut sudah diantisipasi dan dilakukan perlakuan sehingga tidak akan mengganggu operasionalisasi jalan tol.
Bidang pelayanan selanjutnya adalah pelayanan di Gerbang Tol (GT). Kata dia, soal kecepatan pembayaran di GT yang dimiliki Tol Cipali sudah dimaksimalkan dengan waktu transaksi hanya 4 detik saja. Sehingga tidak akan terjadi penumpukan atau antrean kendaraan di GT yang kerap terjadi saat volume kendaraan tinggi.
Kalau pun terjadi antrean akibat volume kendaraan tinggi, pihaknya sudah menyiapkan mobile reader (MR) yang akan dioperasikan oleh petugas untuk menjemput bola agar mengurai antrean.
"Melalui alat tersebut, petugas akan menjemput bola dengan mendekati pengendara yang sedang dalam antrean kendaraan di mulut gerbang tol," jelas Suyitno.
Kemudian, pelayanan di lajur menjadi biang pelayanan selanjutnya yang telah dipersiapkan. Di antaranya adalah mobil deretk, mobil patroli dan mobil rescue.
"Kemudian pelayanan di lajur, di lajur itu kita punya armada pelayanan, intinya itu pengguna jalan apabila melewati jalan tol, apabila terjadi hambatan atau kecelakaan bisa dilakukan pelayanan lebih cepat, karena saat terjadi kecelakaan itu harus dilakukan secepatnya. Karena ada istilahnya Golden Time, bagaimana secepatnya kita bisa membawa korban ke rumah sakit," jelasnya.
Pihaknya sudah memperluas mitra untuk mengantisipasi jika terjadi kecelakaan di gerbang tol. Mitra tersebut adalah dengan Rumah Sakit Mitra Plubmbon, Rumah Sakit Cideres, Rumah Sakit Thamrin dan mitra lainnya sehingga petugas yang bertugas memberikan pelayanan di lajur bisa memaksimalkan golden time untuk mempecepat pertolongan kepada korban kecelakaan.
"Kita siapkan semua, tapi pada saat mendekati event kita ingatkan mitra kerja kita agar lebih siap," ungkapnya.
Selanjutnya ada optimalisasi rest area yang kerap overload saat momentum mudik lebaran. Diakui Suyitno, rest area sering kali menjadi salah satu faktor penyebab kepadatan lalu lintas.
"Ini sangat penting, hari-hari biasa sepi, tapi kalau lebaran rest area itu bisa menjadi faktor memperlambat laju perjalanan di jalan tol. Karena di jalan tol ada satu hitung-hitungan yang disebut visi ratio," jelasnya. (k34)