Bisnis.com, CIREBON - Ruas jalan utama di Kawasan Wisata Batik Trusmi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon mengalami kerusakan parah. Kondisi itu kian parah saat hujan menguyur wilayah tersebut.
Pantauan Bisnis.com, ruas jalan utama yang mengalami kerusakan itu bernama Jalan Syekh Datul Kahfi. Di jalan tersebut, banyak berdiri galeri batik asli dari Cirebon.
Kerusakan di ruas jalan tersebut terjadi sepanjang 1 kilometer, mulai dari gapura Kawasan Wisata Batik Trusmi hingga perbatasan antara Kecamatan Weru dengan Kecamatan Plered.
Akibat kerusakan tersebut, pengendara yang melintasi Jalan Syekh Datu Kahfi terpaksa berkendar secara zig-zag untuk menghindari banyak lubang.
Warga Kawasan Batik Trusmi, Gunawan (40) mengatakan, kerusakan jalan tersebut terjadi sejak lama dan belum ada upaya perbaikan dari pemerintah setempat.
Gunawan mengaku, sangat mengeluhkan kondisi tersebut, apalagi saat hujan mengguyur, beberapa kali Ia menyebabkan hampir terjatuh.
"Ini kan jalan wisata, masa jalannya rusak. Harusnya segera diperbaiki, supaya wisatawan yang datang juga tidak mengeluh," kata Gunawan di Kawasan Batik Trusmi Kabupaten Cirebon, Senin (21/3/2022).
Sepanjang 101 kilometer jalan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat dalam kondisi rusak. Refocusing anggaran selama dua tahun terakhir untuk penanganan Covid-19 membuat upaya perbaikan jalan di wilayah tersebut terhambat.
Hal tersebut berdasarkan hasil pemantuan yang dilakukan oleh Tim Akselerasi Pembangunan Daerah (TAPD) yang dipimpin oleh Rokhmin Dahuri, mantan menteri Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia era Presiden Megawati.
Ratusan kilometer jalan rusak tersebut tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Cirebon, baik di wilayah timur, barat, atau pun selatan.
Selain Jalan Syekh Datul Kahfi, jalan di Kabupaten Cirebon yang mengalami kerusakan parah ada di Jalan Sultan Ageng Tirtayasa.
Jalan tersebut, menghubungkan antara Kecamatan Talun dengan Kecamatan Kedawung.
Sepanjang ruas jalan tersebut, ditemukan banyak lubang menganga dengan diameter bervariasi, mulai dari 30 sentimeter hingga 120 sentimeter.
Akibat hal tersebut, pengendara yang melintas terpantau menurunkan laju kecepatan kendaraan untuk menghindari menghantam lubang tersebut.
Tim Akselerasi Pembangunan Daerah (TPAD) Kabupaten Cirebon mendorong pemerintah daerah harus memprioritaskan perbaikan jalan pada tahun ini.
Dari 1.040 kilometer ruas jalan status kabupaten, yang dalam kondisi baik (mantap) hanya 667 kilometer. Sementara sisanya, mengalami rusak berat dan sedang.
"Di sini, kami juga berupaya untuk meminta bantuan kepada pemerintah pusat untuk mempercepat proses perbaikan jalan di Kabupaten Cirebon. Harus selesai selama dua tahun," kata Wakil Ketua TPAD Kabupaten Cirebon Tasiya Soemadi Gotas.