Bisnis.com, BANDUNG - Bank Indonesia Jawa Barat berkomitmen untuk mendorong pemerataan pertumbuhan perekonomian dengan optimalisasi potensi ekonomi yang ada di Jawa Barat bagian selatan.
Kepala BI Jawa Barat Herawanto mengatakan Jabar termasuk daerah yang memiliki tingkat akselerasi recovery ekonomi yang baik. Pasalnya, selain dari sisi industri manufaktur di Jawa Barat bagian utara, tapi juga dari sektor pariwisata dan perikanan yang ada di Jawa Barat bagian selatan.;
"Kita kalau lihat dari ujung Pangandaran hingga ujung Sukabumi, itu spot wisatanya sangat banyak, tinggal bagaimana pemerintah daerah bisa mengoptimalisasi potensi tersebut," jelas Herawanto saat menerima kunjungan Direksi Bisnis Indonesia, Senin (7/3/2022).
Herawanto menilai, akses masyarakat untuk mengakselerasi pertumbuhan perekonomian di Jabar Selatan harus sama baiknya dengan akses yang ada di Jabar utara. Sehingga, Jabar bisa mempercepat pemulihan ekonomi secara merata.
"Takutnya nanti pemerintah daerah yang ada di daerah yang diproyeksikan menjadi lahan hijau malah tergiur membangun kawasan industri karena menilai PAD-nya lebih besar, padahal dengan pariwisata juga bisa mendatangkan pendapatan," jelasnya.
Sehingga, dengan adanya rencana pembangunan Tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) serta reaktivasi Kereta Api Kamojang bisa menjadi daya dorong yang efektif untuk mempermudah akses mobilisasi ke tempat wisata di kawasan Jabar Selatan.
"Tentu itu akan menjadi daya dorong yang baik untuk mempermudah akses ke Jabar Selatan untuk pariwisata," ungkap Herawanto.
Sementara itu, ia juga optimis dengan didorongnya inklusivitas ekonomi dengan pembangunan Jabar Utara dan Jabar Selatan akan memperlebar peluang investasi baik proyek strategis nasional (PSN) seperti Pelabuhan Patimban, Bendungan Cipanas, maupun investasi swasta seperti pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) dan pengembangan industri kendaraan listrik. Di sisi lain, masih tingginya peluang sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru yang semakin mengimplementasikan green economy, yang sekaligus merupakan salah satu agenda penting pada G-20 2022.
Lebih jauh, Herawanto juga memproyeksikan pada 2022, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat diperkirakan terjadi pada kisaran 5,0%-5,8% (yoy), terutama didukung oleh perbaikan permintaan domestik dan masih besarnya potensi perbaikan kinerja ekspor dan investasi.
Geliat perbaikan ekonomi pada awal tahun 2022 telah nampak pada beberapa indikator dini seperti Indeks Keyakinan Konsumen di Jawa Barat sebesar 105,66 dan Prompt Manufacturing Index triwulan I 2022 yang sebesar 59,0. Optimalisasi perekonomian Jawa Barat di tahun 2022 juga ditopang oleh kinerja infrastruktur, antara lain Jalan Tol Cisumdawu dan BIJB sebagai hub logistik.
Direktur Pemasaran PT Jurnalindo Aksara Grafika (JAG, penerbit harian Bisnis Indonesia) Hery Trianto yang didampingi GM Integrated Marketing Solutions PT JAG Vanie Elsis Mariana mendukung langkah dari BI Jabar yang telah bersama dengan pemerintah mendorong percepatan pemulihan ekonomi.
Menurutnya, setiap langkah dan hasil dari kajian Bank Indonesia Jawa Barat bisa menjadi rekomendasi dari kebijakan yang akan diambil oleh Pemerintah Daerah.
"Semua data ada di Bank Indonesia. sehingga perlu disampaikan dengan baik kepada masyarakat, pelaku usaha hingga pemerintah daerah," jelas Hery.
Menurutnya, Bisnis Indonesia sebagai navigasi bisnis terpercaya telah secara konsisten ikut andil dalam mengawal lahirnya Kawasan Metropolitan Rebana serta Kawasan Jabar Selatan dengan karya jurnalistik yang mendalam.
"Kita senang saat program yang kita kawal ternyata menjadi perhatian dari pemerintah pusat," jelasnya.
Untuk itu, Bisnis Indonesia kata Hery akan menjadi katalisator percepatan pertumbuhan ekonomi dengan perannya sebagai media massa hingga dampak dari Pandemi Covid-19 bisa terus teratasi. (K34)