Bisnis.com, BANDUNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung mengajukan anggaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 baik Pilgub maupun Pilwalkot sebesar Rp158 miliar.
Jumlah tersebut alami kenaikan hampir Rp59 miliar dibanding dengan anggaran pelaksanaan Pilkada pada 2019 lalu yakni Rp99 miliar.
Ketua KPU Kota Bandung Suharti mengatakan mengatakan pembengkakan anggaran Pilkada pada 2024 mendatang mengingat pentingnya penerapan protokol kesehatan saat pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Menurut Suharti, anggaran terbesar diajukan untuk penerapan protokol kesehatan di TPU sekitar Rp40 miliar.
"Kita harap yang Rp40 miliar itu tidak di KPU, tapi dititipkan di Dinas Kesehatan karena yang tau persis terkait protokol kesehatan itu Dinkes," ujar Suharti saat dihubungi, Senin (7/3/2022).
Meski begitu, Suharti menegaskan kenaikan tersebut murni hanya untuk keperluan prokes. Sedangkan untuk kenaikan anggaran Pilkada sendiri tidak banyak kenaikan yang signifikan.
"Mulai dari tes swab antigen untuk penyelenggara, kemudian juga penyediaan alat-alat protokol di KPPS seperti masker, handsanitizer dan lain sebagainya," lanjutnya.
"Jadi anggaran Pilkada 2024 yang diajukan hampir 25% dari seluruh total anggaran kita untuk prokes. Tapi, kalau tanpa Covid-19 hampir sama dengan pilkada di 2019," tambahnya.
Sementara itu, Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengonfirmasi KPU dan Bawaslu sudah mengajukan anggaran untuk Pemilu 2024 nanti.
"KPU dan Bawaslu sudah mengajukan anggaran, KPU sekitar Rp100 miliar Bawaslu sekitar Rp65 miliar," ujar Yana di Balai Kota Bandung.
Meski begitu, menurut Yana anggaran tersebut akan dicairkan dalam dua termin yang didanai dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Pembelanjaan Daerah) Kota Bandung tahun 2023 dan 2024.
"Nah memang kita lakukan penganggarannya di dua termin, kemungkinan kita anggarkan dulu Rp30 miliar di tahun 2023. Karena pasti kebutuhan besarnya di 2024 itu untuk honor-honor petugas TPS dan lain-lain ya," jelasnya. (K34)
