Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Raup Investasi Rp136,1 Triliun di 2021, Jabar Tak Mudah Digoyang Daerah Lain

Terus mengakselerasi kemudahan pada investor, Jawa Barat menjadikan investasi sebagai salah satu tulang punggung pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19. 
Kepala DPMPTSP Jawa Barat Noneng Komara
Kepala DPMPTSP Jawa Barat Noneng Komara

Bisnis.com, BANDUNG — DKI Jakarta boleh menyalip Jawa Barat dalam realisasi investasi di kuartal IV/2021, namun posisi Jawa Barat tetap nomor satu dalam realisasi investasi sepanjang tahun 2021 dengan nilai sebesar Rp136,1 triliun. 

Terus mengakselerasi kemudahan pada investor, Jawa Barat menjadikan investasi sebagai salah satu tulang punggung pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19. 

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat dari Januari sampai Desember 2021, realisasi investasi Jawa Barat mencapai Rp136,1 triliun atau tumbuh 15,1 persen. Sementara itu, DKI Jakarta menempati posisi kedua dengan realisasi investasi Rp103,7 triliun. Posisi berikutnya diikuti oleh Jawa Timur dan Riau.

Kepala DPMPTSP Jawa Barat Noneng Komara mengatakan sebagai provinsi yang menjadi primadona investasi, pelayanan pada pemohon perizinan maupun investor terus dioptimalisasi pihaknya. 

"Kita selalu nomor satu karena Jabar itu tujuan investasi, kalau tidak mudah dan cepat proses perizinannya, mungkin hasilnya akan berkebalikan,” katanya, Minggu (30/1/2022).

DPMPTSP Jawa Barat mencatat pada tahun 2021, Provinsi Jawa Barat memiliki dua target investasi yakni target dari BKPM sebesar Rp127,34 triliun dan target berdasarkan Perubahan Renstra DPMPTSP Jawa barat tahun 2018-2023 senilai Rp101,97 triliun. 

“Berdasarkan target dari BKPM, realisasi investasi Provinsi Jawa Barat tahun 2021 melebihi target sebesar 106,90 persen. Sementara berdasarkan target Perubahan Renstra, realisasi investasi Provinsi Jawa Barat tahun 2021 melebihi target sebesar 133,50 persen,” katanya.

Pihaknya mencatat realisasi Investasi Provinsi Jawa Barat tahun 2021, baik PMA maupun PMDN mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2020. Realisasi PMA mengalami kenaikan sebesar 10,36 persen dan PMDN naik sebesar 16,63 persen. 

“Secara keseluruhan realisasi investasi PMA dan PMDN adalah sebesar Rp136,13 triliun atau naik sebesar 13,03 persen dari tahun 2020. Pada tahun 2020, total realisasi investasi Jawa Barat sebesar Rp120,43 triliun,” katanya.

Sementara untuk sektor penyerapan tenaga kerja perusahaan PMDN di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2021 (yoy) mengalami kenaikan yang cukup besar yaitu 33,74 persen. Pada tahun 2021, Jawa Barat menyerap tenaga kerja sebesar 109.331 orang yang berasal dari perusahaan PMA sebesar 72.554 orang dan dari perusahaan PMDN sebesar 36.777 orang.

Kemudian, sepanjang tahun 2021, jumlah proyek yang direalisasikan adalah sebesar 31.804 proyek, naik sebesar 58,86% dibandingkan tahun 2020 yang sebesar 20.020 proyek.  

"Perusahaan PMDN memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap pertumbuhan proyek di periode tersebut, yaitu berhasil merealisasikan proyek sebesar 19.180 proyek atau tumbuh sebesar 113,37 persen dari tahun sebelumnya yaitu 8.989 proyek,” katanya.

Di sisi lain, kolaborasi antara provinsi dan kabupaten/kota untuk mempermudah perizinan menurutnya makin kuat. Salah satunya dengan pendirian mal pelayanan publik (MPP). Sampai akhir 2021, Jawa Barat sudah memiliki 7 MPP dan 2 Gerai Pelayanan Publik. 

Sebanyak 7 MPP berdiri di Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Karawang, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Tasikmalaya. 

“Dengan adanya MPP, dapat mendukung kemudahan berusaha di Indonesia, memangkas pelayanan perizinan lintas stakeholders yang selama ini sulit dan berbelit, diubah menjadi kolaboratif, sinergis, dan terintegrasi,” paparnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat RIdwan Kamil mengatakan Jawa Barat akan menjadi yang terbaik dan terdepan dalam urusan investasi. Menurutnya ada tiga hal yang menjadi unggulan Jawa Barat dalam menarik investor yakni kesiapan infrastruktur, SDM yang produktif dan kemudahan pelayan perizinan.

"Dengan tiga alasan ini Jawa Barat bertahan menjadi tujuan investasi. Saya targetkan, kita harus naik kelas, kita harus juara menjadi pusat investasi se-Asean dengan tiga keunggulan tadi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper