Bisnis.com, CIREBON - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan adanya kenaikan jumlah investor saham baru sampai 31 Desember 2021, di mana kini single investor identification (SID) saham mencapai 705.625.
Kepala BEI Jawa Barat Reza Shadat Shahmeini menyebutkan jumlah investor saham pada 2021 meningkat signifikan dibandingkan 2020 yang hanya 278.679. Artinya, penambahan tersebut sebanyak 426.586.
"Peningkatan dari 2020 ke 2021 itu sangat signifikan, sebesar 153,07 persen. Hal ini menunjukkan, semakin sadarnya masyarakat untuk berinvestasi," kata Reza saat melakukan pertemuan secara virtual dengan wartawan, Kamis (20/1/2022).
Reza mengatakan, dari 705.625 investor saham di Jawa Barat, sebagian besar berusia 26 hingga 30 tahun atau generasi milenial. Sementara, pada urutan keduanya masyarakat usia 31 sampai 40.
Ditambahkan Reza, kenaikan jumlah investor tersebut, paling tinggi dalam sejarah pasar modal di Jawa Barat.
"Pada 2013, jumlah investor hanya sebanyak 49.296. Kemudian, pada 2015 bertambah menjadi 68 ribu lebih, sampai pada akhirnya 700 ribu lebih. Kami yakin tahun 2022 ini bisa lebih banyak," kata Reza.
Dari 27 kota/kabupaten di Jawa Barat, Kota Bandung menduduki urutan pertama jumlah investor saham sebanyak 135.545. Sementara paling sedikit, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Tasikmalaya. Masing-masing hanya 2.
Reza mengatakan, selain mengalami kenaikan jumlah investor saham, nilai transaksi di Jawa Barat pun mengalami kenaikan. Pada 2020 (Januari-Desember) sebanyak Rp251,30 triliun, sementara 2021 (Januari-Desember) Rp442,72 triliun.
"Nilai transaksi ini juga memecahkan rekor dalam sejarah pasar modal di Jawa Barat," kata Reza.