Bisnis.com, BANDUNG - Doni Salmanan mendadak menjadi sorotan warganet karena memberikan donasi kepada Reza Arap senilai Rp1 miliar.
Karena itu, tak sedikit warganet yang berusaha mencari tahu siapa sebenarnya sosok Doni Salmanan yang belakangan diketahui sebagai crazy rich asal Bandung tersebut.
Terlebih lagi, Doni selama ini juga dikenal dermawan karena sering membagikan uang kepada warga yang kurang mampu selama pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Hanya lulusan SD
Siapa sangka, sosok crazy rich Doni Salmanan tersebut ternyata hanya lulusan Sekolah Dasar (SD).
Dikutip dari akun YouTube King Salmanan, pria kelahiran Bandung, 1993 ini membagikan kisah hidupnya sebelum menjadi seorang milyader.
Baca Juga
Dikatakan Doni, sebelum menjadi orang sukses tersebut ia pernah merasakan hidup serba susah dan kekurangan.
"Waktu itu saya sempat melamar di pabrik di daerah Katapang. Namun tidak ada perusahaan yang menerima saya, karena saya tidak punya ijazah SMA," katanya.
Untuk bertahan hidup, akhirnya ia menekuni berbagai profesi yang tidak membutuhkan ijazah. Mulai dari kuli bangunan, tukang parkir hingga office boy.
Meski demikian, dari profesi yang ia jalani saat itu tidak ada yang merasa nyaman.
Hingga akhirnya ia merenung dan berusaha mencari pekerjaan yang dianggap sesuai dengan bidangnya.
"Meski belum menemukan pekerjaan yang sesuai, saat itu saya punya keyakinan, bahwa suatu saat saya akan sukses, entah bagaimana cara Tuhan," ungkapnya.
Menggeluti dunia trading
Saat berusaha mencari pekerjaan yang sesuai itu, Doni mengaku sempat ingin menjadi seorang YouTuber.
Alasannya karena suka mengulik ponsel dan tidak disuruh-suruh oleh atasan. Tapi karena susah, akhirnya ia mencari peluang lain di internet dan menemukan sebuah aplikasi trading.
Dari situ dia belajar dari nol, dan sempat mencari pinjaman uang dari rentenir sebesar Rp500 ribu untuk modal pertama.
Setelah itu, uang yang digunakan untuk modal trading itu selalu bertambah hingga mencapai puluhan juta rupiah.
Memang dalam perjalanannya saat menggeluti dunia trading itu tidak selalu beruntung, dan tak jarang rugi. Tapi dari situasi itu ia selalu belajar hingga akhirnya sukses seperti sekarang.