Bisnis.com, KARAWANG - Jalur interchange Karawang Timur, Kabupaten Karawang, saat ini mengalami kerusakan sehingga dikhawatirkan mengganggu mobilitas warga. Apalagi, jalur tersebut merupakan askses penghubung dengan kawasan industri.
Bupati Karawang Cellica Nurachadiana mengakui jalur yang menuju GT Karawang Timur itu sudah harus diperbaiki, namun kewenangannya ada di Jasa Marga.
"Tapi kami sudah menjembatani aspirasi masyarakat untuk perbaikan jalan ini," ujar Cellica dalam keterangannya, Minggu (10/10/2021).
Cellica menjelaskan, belum lama ini jajarannya telah melakukan rapat termasuk dengan bidang konstruksi di Dinas PUPR terkait kewenangan jalan bukaan akses Tol Karawang Timur.
"Ini etalase Karawang, jadi tidak mungkin dibiarkan rusak," kata dia.
Adapun dari hasil diskusinya, kata dia, telah diputuskan untuk dilakukan perbaikan jalan di lokasi tersebut. Rencananya, pemkab mengajak pihak perusahaan untuk berpartisipasi dalam perbaikan jalan menggunakan dana Coorporate Social Responsibilty (CSR).
Pihaknya pun memastikan, sudah ada sebanyak 15 perusahaan di sepanjang Jalan Interchange Karawang Timur ini memberikan sumbangsihnya untuk perbaikan jalan rusak di jalan akses gerbang Tol Karawang Timur itu.
"Perbaikan jalan tidak diperkenankan menggunakan dana APBD, karena bukan kewenangan daerah kami. Ini non APBD, tidak pakai APBD karena memang ini aturannya engga boleh. Kalaupun niat nya baik caranya salah, regulasinya engga bener, itu akan berdampak pidana bagi kami," ucap Bupati.
Menurut dia, perbaikan jalan di lokasi ini sangat penting, karena jalan ini sangat aktif mobilitas kendaraan. Baik menuju kawasan industri, dan zona industri pusat perdagangan.
"Nanti beres ini, kita akan bersurat ke Kementerian PUPR agar jalan ini diserahterimakan ke Pemkab Karawang. Supaya, ke depan kami dapat melakukan pemeliharaan, perbaikan dan penataan kawasan ini dengan APBD kami," katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh menambahkan perbaikan jalan ini harus segera dilaksanakan agar pengendara merasa nyaman dan tidak terjadi kemacetan lagi di lokasi itu akibat jalan rusak. Perbaikan jalan ini sendiri, menggunakan dana CSR dari 15 perusahaan sekira Rp270 juta.
"Walaupun untuk sementara waktu tapi ini dengan kualitas yang bagus dan baik sesuai spek pada umumnya," katanya. (K60)