Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dulu Jualan Kain, Kini Warga Bandung Siap Ekspor Fesyen ke Eropa dan Australia

Pengusaha kain asal Bandung ini sukses menyulap bahan kain yang biasanya ia jual ke para pembuat baju, ia sulap menjadi fesyen yang bernilai tinggi.
Teddy Surjadjaja, pengusaha kain asal Bandung ini sukses menyulap bahan kain menjadi fesyen yang bernilai tinggi dengan merek Beneit.
Teddy Surjadjaja, pengusaha kain asal Bandung ini sukses menyulap bahan kain menjadi fesyen yang bernilai tinggi dengan merek Beneit.

Bisnis.com, BANDUNG - Added value menjadi langkah penting dalam mengembangkan usaha di masa pandemi Covid-19. Salah satu yang berhasil melakukan langkah tersebut adalah Teddy Surjadjaja.

Pengusaha kain asal Bandung ini sukses menyulap bahan kain yang biasanya ia jual ke para pembuat baju, ia sulap menjadi fesyen yang bernilai tinggi. Teddy bersama partnernya Frans berhasil memproduksi fesyen wanita kekinian dengan jenama Beneit.

Teddy mengaku, mulanya dia bersama rekannya tersebut memulai bisnisnya ini lantaran melihat para pembuat fesyen pada masa pandemi malah memperbanyak stok bahan kain untuk dibuat pakaian dan dijual secara daring.

"Kebetulan kita dagang kain, karena kita melihat yang beli di kita orang online, kita lihat, masa pandemi [usaha] orang lagi kesusahan, yang online ini malah menjamur," jelasnya, Senin (27/9/2021).

Teddy mengaku, mulanya ia tidak tahu bagaimana memasarkan barang produksinya di market place. Sehingga ia menggandeng tim sosial media yang mengerti seluk beluk pemasaran di pasar daring.

"Satu bulan pertama kita gak ngerti apa-apa, belum punya market online, tapi setelah berjalan konsumen selalu kasih bintang lima," jelas Teddy.

Berangkat dari keyakinannta terhadap kualitas produk yang ia buat, ia rutin mengeluarkan artikel paling tidak 2-3 artikel setiap bulannya.

"Dari Februari kita mungkin total sudah ada 45 artikel," jelasnya.

Produk yang ia buat ini menurutnya mayoritas fesyen khusus kaum hawa. Pasalnya, setelah ia melihat pasar, fesyen wanita memiliki pasar yang besar.

"Kita juga kan bahannya banyak untuk wanita, jadi kita coba buat desain sendiri dan karakteristik sendiri," ungkapnya.

Teddy mengaku, awal dia memulai bisnisnya di pasar online, ia sempat kaget dengan harga pakaian yang dijual dengan sangat murah. Namun ia juga tidak memungkiri masih ada harga pakaian yang lebih tinggi di pasaran konvensional di pasar online.

"Pertama saya tawarin, saya kaget harga di shopee murah, tapi berjalannya waktu, harga sesuai dengan barangnya. Kita baru, kita gak bisa ikutin ke atas atau harga murah, tapi kita di tengah-tengah tapi produk saya ada di kualitas atas dengan harga medium,"ungkapnya.

Sehingga ia meyakini, dengan membentuk kepercayaan pasar terhadap produknya, maka pasar akan mengikuti harga yang ia buat.

Selain itu, ia juga memproyeksikan menjual produk fesyennta hingga ke pasar mancanegara. Pertama, pihaknya sudah memulai langkah pemasaran di Amazon Australia.

"Selama ini, banyak brand dari Australia yang beli bahannya ke kita, jadi kenapa gak coba kita buat juga dan dijual di sana dengan harga yang lebih murah?," jelasnya.

Kedua, pihaknya juga menyasar pasar eropa dengan dibantu konsultan fesyen yang sudah berpengalaman terhadap pasar Amerika.

"Kita sudah 85 persen diterima lah, mudah-mudahan prosesnya gak lama," jelas dia. (K34)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dea Andriyawan
Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper