Bisnis.com, KARAWANG - Kementerian BUMN terus mendorong peningkatan produktivitas pertanian, salah satunya dengan menggulirkan program Makmur sejak Agustus 2021 kemarin. Saat ini, program Makmur telah diterapkan di Kabupaten Karawang sebagai wilayah lumbung padi nasional.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pihaknya terus mendorong supaya petani, khususnya yang ada di Kabupaten Karawang untuk mengikuti program Makmur ini. Pasalnya, banyak keuntungan yang diperoleh petani dari program tersebut.
“Kita akan mendorong program Makmur menjadi program nasional,” ujarnya saat meninjau areal pertanian di Karawang, melalui rilis yang diterima Bisnis.com, Jumat (24/11/2021).
Saat ini, program Makmur akan diimplementasikan di Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang. Luas lahan yang akan mengikuti program ini adalah 100 hektare dengan komoditas padi.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan bahwa para petani di Karawang harus mengikuti program Makmur. Lantaran, program ini memiliki banyak manfaat, yaitu meningkatkan produktivitas dan penghasilan petani.
“Saya hari ini ke sini mau ketemu bapak-bapak petani. Selain itu, ingin tahu program ini apa saja yang perlu disempurnakan. Karena kan targetnya Pak Erick Thohir ini sampai 4 juta hektare, supaya program ini bisa di mana-mana,” ujarnya.
Melalui program ini, pemerintah memberikan ekosistem lengkap yang bertujuan meningkatkan produktivitas hingga pengasilan petani. Ekosistem di sini menghubungkan petani dengan pihak project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, pemerintah daerah, agro input, dan offtaker.
“Kita juga bertemu dengan petani yang belum tergabung dalam program ini sehingga kita harapkan dengan tanya jawab tadi petani-petani terbuka bagaimana bisa melihat langsung. Dengan begitu mereka bisa melihat ini sebuah program yang bisa memakmurkan para petani,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Cahaya Barokah Encum Hidayat mengatakan program Makmur Pupuk Indonesia terbukti memberikan banyak manfaat. Salah satunya, meningkatkan produktivitas dan penghasilan petani.
“Dari awal bergabung sudah mendapat bantuan berupa benih, difasilitasi pupuk. Serta, adanya pendampingan dari tim ahli dari pra tanam hingga pascapanen,” ujar Encum.
Hasilnya, dari biasanya mendapat 6 ton GKP per hektare, kini menjadi 9,7 ton GKP per hektare. Petani yang sudah mengikuti program ini sedang menikmati peningkatan produktivitas yang cukup signifikan ini.
Pupuk Indonesia menugaskan PT Pupuk Kujang Cikampek menjadi project leader program Makmur di Kabupaten Karawang. Program ini sudah dilaksanakan di luas lahan 550 hektare yang tersebar di 9 desa dan 7 kecamatan di Kabupaten Karawang. Komoditas yang ditanam adalah padi dan pisang. (K60)