Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jabar-Bali Saling Tolong Lewat Beli Bali

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Beli Bali merupakan langkah kolaborasi kedua provinsi didukung para pelaku ekonomi kreatif dan UMKM.
Peluncuran Beli Bali dihadiri oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Ardana Sukawati, Ketua Dekranasda Jawa Barat Atalia Praratia Ridwan Kamil, dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Dedi Taufik./Bisnis-Wisnu Wage
Peluncuran Beli Bali dihadiri oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Ardana Sukawati, Ketua Dekranasda Jawa Barat Atalia Praratia Ridwan Kamil, dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Dedi Taufik./Bisnis-Wisnu Wage

Bisnis.com, SANUR—Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Bali meluncurkan program Beli Bali yang merupakan program kolaborasi sekaligus mitigasi UMKM dan ekonomi kreatif di tengah upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

Teknisnya produk-produk UMKM dan ekonomi kreatif Bali dipasarkan lewat platform aplikasi borongdong.id. Beli Bali juga sekaligus memperkuat kerja sama ekonomi produk UMKM unggulan dan produk kreatif masing-masing provinsi yang sudah berjalan.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Beli Bali merupakan langkah kolaborasi kedua provinsi didukung para pelaku ekonomi kreatif dan UMKM. Kolaborasi ini dinilai menjadi salah satu solusi mengatasi keterpurukan ekonomi akibat pandemi yang dialami para pelaku UMKM Bali.

“Kami sangat cinta Bali. Hubungan Jawa Barat dan Bali selama ini sudah luar biasa, kami datang untuk menguatkan ekonomi Bali, hari ini dan esok,” katanya dalam peluncuran Beli Bali di Rumah Sanur, Sanur, Bali, Jumat (17/9/2021).

Peluncuran Beli Bali dihadiri oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Ardana Sukawati, Ketua Dekranasda Jawa Barat Atalia Praratia Ridwan Kamil, dan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Dedi Taufik.

Kang Emil—sapaan akrab Ridwan Kamil mengatakan Beli Bali yang dipasarkan lewat borongdong.id akan memiliki pasar yang besar dan terarah. Untuk tahap pertama, produk-produk unggulan tersebut akan dibeli oleh ASN Pemprov Jawa Barat.

“ASN ekonominya tidak terpengaruh Covid-19, bagi ASN belanja sekarang jadi bentuk bela negara, setelah ASN, pembeli segmen berikutnya adalah masyarakat umum,” tuturnya.

Beli Bali direspons baik oleh Pemprov Bali, Kang Emil menuturkan program ini diluncurkan setelah dirinya intens berkomunikasi dengan Gubernur Bali I Wayan Koster. Menurutnya Gubernur Koster memberikan syarat jika peluncuran bisa dilakukan setelah ada transaksi yang terjadi.

“Bisa saya laporkan, sudah terjadi transaksi gabungan yang sudah masuk mencapai Rp500 juta sebelum diluncurkan,” katanya.

Dia berharap transaksi ini bisa menjadi bagian dari upaya pemulihan ekonomi Bali sebelum sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung kembali pulih. “Saya ingin uang datang ke Bali lebih dulu, kalau orang kan masih butuh waktu untuk datang ke sini karena masih pandemi,” katanya.

Selain membantu para pelaku UMKM dan ekonomi kreatif Bali, Kang Emil menuturkan Beli Bali pun turut menolong warga Jabar yang juga bergantung pada dua sektor ekonomi tersebut.

“Kami ke sini atas nama soliditas daerah. Kami ke sini atas rasa cinta kami ke Bali. Sekaligus Kami kesini melindungi warga Jabar juga yang sedang kesusahan. Jawa Barat sahabat Bali, itu kuncinya,” pungkasnya.

Wagub Bali Tjokorda Oka Ardana Sukawati mengapresiasi dan berterima kasih atas kepedulian Jawa Barat pada upaya pemulihan ekonomi Bali. Dia menilai upaya ini luar biasa karena bisa membantu secara langsung para pelaku UMKM dan pelaku ekonomi kreatif Bali.

“Mudah-mudahan hubungan baik antara Jabar dan Bali tidak sebatas program ini tapi lebih jauh lagi untuk kesejahteraan bersama. Ini hal yang positif bagi Bali,” ujarnya.

Pertumbuhan ekonomi Bali di masa pandemi Covid-19 terkontraksi paling parah dibanding daerah lain. Penurunan terjadi karena besarnya ketergantungan pada sektor pariwisata. Survei BPS Provinsi Bali, mencatat ada tiga sektor yang mengalami dampak paling parah yaitu akomodasi makan dan minum sebesar 92,47 %, sektor jasa sebesar 90,90%, sektor transportasi dan perdagangan sebesar 90,34%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper