Bisnis.com, BANDUNG - Pemuda harus memiliki peran yang lebih optimal terutama di masa pandemi sekarang ini. Selain memotivasi masyarakat agar bangkit dari keterpurukan, generasi muda harus lebih berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi.
Hal ini disampaikan Ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Barat terpilih, Ridwansyah Yusuf Achmad. Dia menjelaskan, pandemi corona telah meluluhlantakkan semua aspek kehidupan mulai dari kesehatan, ekonomi, hingga sosial.
"Hotel tutup, industri tutup. Jawa Barat yang biasa pertumbuhan ekonomi 6%, di awal pandemi kemarin jadi minus," ujarnya dalam keterangan resminya, Jumat (10/9/2021).
Oleh karena itu, menurutnya perlu peran semua pihak khususnya pemuda agar kondisi ini segera pulih. Salah satunya, generasi muda harus mengubah cara pandang agar kontribusinya semakin terasa.
Pemuda, menurutnya harus lebih kreatif dan inovatif khususnya membantu pemerintah dalam membangkitkan perekonomian.
"Dulu habis kuliah, kerja. Sekarang harus berpikir membuka lapangan kerja, menjadi pegiat masyarakat, dan lain-lain. Yang awalnya kita jalankan fungsi umum ekonomi, sekarang harus kreatif," ucapnya.
Selain itu, dia meminta pemuda agar lebih adaptif terhadap kondisi terkini. "Dalam konteks ekonomi, menghadirkan sesuatu yang sesuai kebutuhan. Saat ini apa yang dibutuhkan, masker, hand sanitizer," ujarnya.
Lebih lanjut, menurutnya pemuda harus mampu mengenali potensi masing-masing untuk terus dikembangkan. Dia meyakini generasi muda memiliki keahlian masing-masing yang akan dibutuhkan masyarakat.
"Kita harus tahu peran apa yang bisa dimainkan, lalu kita bisa memberikan apa. Misal yang suka nulis, buat tulisan yang menginspirasi orang-orang," ujarnya.
Setelah itu, dia mengajak anak muda untuk berkolaborasi agar setiap potensi yang ada bisa memberi dampak yang maksimal. "Yang bisa nulis, yang punya uang, berkumpul (untuk melahirkan ide-ide dan gagasan bermanfaat)," katanya.
Sebagai contoh, dia mengajak pemuda untuk menyebarluaskan opini-opini positif tentang vaksinasi agar semakin banyak masyarakat yang mau divaksin. "Bahkan terlibat langsung dalam proses vaksinasi," ujarnya.
Dia pun mengakui hal ini menjadi tantangannya saat memimpin KNPI Jawa Barat. Dengan karakteristik organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) yang ada, KNPI harus mampu mengkolaborasikannya agar kehadirannya bermanfaat untuk masyarakat.
"Di KNPI Jawa Barat ada 139 OKP. Harus bisa mengorkestrasi berbagai latar belakang yang ada. Ada yang berbasis masyarakat desa, pertanian, ideologi, minat, kemahasiswaan, agama," ucapnya. (K34)