Bisnis.com,BANDUNG—Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menugaskan BUMD PT Jasa Sarana untuk terlibat dalam upaya membantu suplai oksigen ke sejumlah rumah sakit yang pekan ini mengalami kondisi kritis ketersediaan.
Direktur Utama PT Jasa Sarana Hanif Mantiq mengatakan sejak awal pihaknya sudah ditugaskan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk membantu penyediaan infrastruktur kesehatan baik rumah sakit dan juga penanganan kebutuhan logistik Covid-19.
“Kami sekarang diminta membantu pemerintah provinsi membantu distribusi oksigen, memperlancar distribusi ke rumah sakit,” katanya dalam keterangan resmi yang diperoleh Bisnis, Jumat (2/7/2021).
Menurutnya dari kajian awal, kebutuhan oksigen di sejumlah rumah sakit mengalami lonjakan karena meningkatnya pasien Covid-19.
Sementara produsen dan rantai pasok mengalami keterbatasan armada pengiriman. Selain itu ada produksi oksigen juga terkendala ketersediaan tabung oksigen hingga membuat pasokan tidak normal.
“Karena kendala ini pihak rumah sakit diminta melakukan pengiriman mandiri atau mengambil langsung, kita terlibat di sana. Kita membantu mengambil oksigen untuk dikirim ke rumah sakit. Apakah nanti kendala pengiriman oksigen ada di produsen, distributor, atau agen, kami menyesuaikan kondisi di lapangan saja,” kata Hanif.
Jasa Sarana sendiri sudah memiliki pengalaman lewat anak usaha PT Jabar Laju Transindo yang bekerjasama dengan PT Jasa Medivest untuk mengambil limbah medis di 500 titik fasilitas layanan kesehatan yang ada di Jawa Barat.
Menurutnya skill dan SDM PT Jabar Laju Transporter nantinya akan diadopsi oleh anak perusahaan lain yakni Usaha Bersama Jabar (UBJ) yang terlibat dalam penugasan pasokan oksigen ini. “Diharapkan skill UBJ nanti bisa mengatur pengiriman oksigen ke rumah sakit,” ujar hanif
Untuk membantu proses kelancaran distribusi oksigen ini pihaknya sudah menyiapkan 10 armada truk yang siaga jika diperintah oleh Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat untuk mengirim oksigen ke rumah sakit.
“Kami siapkan SDM dan armada, posisi Jasa Sarana disini sebagai back up sistem. Pengambilan oksigen bisa fokus di Jawa Barat, atau jika darurat mengambil ke luar Jawa Barat kami siap,” papar Hanif.
Sebelumnya, Ridwan Kamil mengatakan secara umum produksi oksigen di Jawa Barat terkendali, namun pihaknya harus memperbaiki neraca kebutuhan dan kekurangan daerah.
“Sudah kami tugaskan BUMD Jasa Sarana melakukan manajemen suplai oksigen untuk rumah sakit di Jabar. Sehingga kami punya data mana yang kelebihan dan kekurangan,” katanya