Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terkuak! Ini Identitas Obat Herbal Penyembuh Covid-19 yang Dilansir Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi mengatakan obat yang berlabel HQN1 Probiotix tersebut diramu oleh Gumilar Satriawan, pakar pengobatan herbal yang biasa menangani pasien paru-paru.
Anggota DPR Dedi Mulyadi memperlihatkan kemasan obat herbal berlabel HQN1 Probiotix yang diyakini bisa menyembuhkan pasien Covid-19/Istimewa
Anggota DPR Dedi Mulyadi memperlihatkan kemasan obat herbal berlabel HQN1 Probiotix yang diyakini bisa menyembuhkan pasien Covid-19/Istimewa

Bisnis.com, BANDUNG — Terkuak sudah identitas obat herbal yang dilansir Dedi Mulyadi bisa menyembuhkan pasien Covid-19.

Anggota DPR Dedi Mulyadi mengatakan obat yang berlabel HQN1 Probiotix tersebut diramu oleh Gumilar Satriawan, pakar pengobatan herbal yang biasa menangani pasien paru-paru. HQN1 menurutnya bukan produk ujug-ujug yang memanfaatkan momentum meningkatnya angka keterpaparan Covid-19.

“Saya dengan Pak Gumilar itu biasa menangani pasien paru-paru, kan banyak yang minta bantuan ke saya. Ada pengalaman ibu-ibu jam 10 malam datang ke rumah, suaminya harus dioperasi butuh Rp15 juta, saya minta tolong Pak Gumilar obatin, sembuh,” katanya dalam keterangan pada media, Jumat (2/7/2021).

Menurutnya Gumilar sudah lama mengembangkan obat-obatan herbal. HQN yang dihasilkannya untuk menangani gejala Covid-19 berupa obat tetes HQN1.

“Obat ini sifatnya probiotik yang fungsinya membangun imun, beda dengan antiobotik yang sifatnya perlawanan. Dengan probiotik, pasien pelan-pelan memiliki kekuatan mengatasi gejala,” tutur Dedi.

Praktiknya obat tetes yang sudah berlabel halal dari MUI ini diteteskan langsung pada hidung guna mengatasi keluhan saluran pernapasan penderita Covid-19.

“Di tetes ke hidung itu rasanya perih luar biasa, tapi akhirnya lendir keluar dan bersih, napas jadi lega,” katanya.

Selain ke hidung, obat herbal ini juga bisa diteteskan pada minuman. Menurut Dedi rasa minuman akan terasa kecut namun bekerja mengembalikan indera perasa dan penciuman kembali normal.

“Rata-rata kalau pasiennya tidak pakai antibiotik, 4 hari sudah normal, paling lama seminggu,” katanya.

Dedi sendiri berharap keberadaan obat herbal seperti HQN1 ini bisa turut mengurangi laju peningkatan kasus Covid-19. Menurutnya obat ini bisa digunakan secara komunal agar pasien Covid-19 tidak perlu dirujuk ke rumah sakit.

“Ini lebih mudah, praktis daripada harus mengangkut pasien ke rumah sakit, biayanya berapa, kita bisa kirim ini langsung ke rumah, agar pasien tetap berada di rumah,” tutur Dedi.

Gumilar Satriawan dalam penjelasan mengenai produknya mengatakan HQN1 Probiotix Herbal Tetes adalah cairan yang tersusun dari BacterioPhages dan kimia organik dari Fermentasi Khusus yang membentuk bio actives dimana masing-masing senyawa tersebut memiliki keunggulan untuk membantu mengatasi penyakit berat dan ringan secara alami.

Menurutnya HQN1 Probiotix Herbal Tetes mewarisi cara pembuatan nenek moyang Nusantara yang sekarang masih relevan di era medis modern. HQN1 akan berada di sel Imunitas tubuh untuk memperkuat jangkauan dan fagositosis terhadap patogen. Jika terdapat patogen di dalam organ tersebut maka HQN1 akan mengikat virus/bakteri tersebut, untuk dikeluarkan melalui lendir, urine atau feces.

“JIka tetap masih ada sisa Patogen berupa virus, bakteri dan jamur yang jahat tersebut akan tidak menginfeksi didalam sel tubuh manusia karena sudah inactive,” tuturnya.

Dengan mengkonsumsi HQN1 Probiotix 2-3 kali dalam sehari bisa bisa menghindarkan pengkonsumsinya dari virus bahaya apapun termasuk virus Covid-19. Obat ini sudah banyak dijual di marketplace juga melayani pembelian langsung via order online di situs resmi https://hqprobiotik.com.

Sebelumnya diberitakan, Anggota DPR Dedi Mulyadi mengatakan saat ini sudah ada obat yang mampu menyembuhkan warga yang terkonfirmasi positif. Obat tersebut juga terbukti menyembuhkan dalam waktu cepat dan nihil efek samping.

Dedi menceritakan pengalamannya saat membantu sejumlah teman dan kolega yang terinfeksi Covid-19. Mereka menurutnya juga diminta untuk tidak isolasi di rumah sakit atau tempat rujukan pemerintah karena akan membebani anggaran.

“Saya juga berkirim obat, buatan teman orang Subang, sampai hari ini sudah lebih dari 10 pasien yang sehat, waktunya cuma tiga hari, asal tidak bercampur dengan antibiotik,” paparnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper