Bisnis.com, PURWAKARTA – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Kabupaten Purwakarta menegaskan jika saat ini butuh tindakan yang extraordinary untuk menyikapi penyebaran virus corona di wilayah itu.
“Saat ini, Purwakarta sedang tidak biasa-biasa saja sehingga butuh aksi atau penanganan yang luar biasa untuk penanganannya,,” ujar Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, Rabu (30/6/2021).
Anne menuturkan, dua pekan ini terjadi peningkatan kasus aktif Covid-19 di wilayahnya. Dampaknya, bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di seluruh rumah sakit rujukan di wilayahnya mencapai 97 persen.
“Khusus di RSUD Bayu Asih, 99 persen bed perawatannya telah digunakan pasien Covid-19. Tersisa satu persen yang disiapkan untuk tindakan kegawat-daruratan,” jelas dia.
Anne pun tak menampik, jika saat ini angka kematian akibat Covid di wilayahnya juga cenderung naik. Jika dipersentasekan, itu berada di 3,7 persen atau masih lebih tinggi dari rata-rata kasus kematian di tingkat provinsi dan nasional.
“Untuk kasus positif Covid-19, di kita memang masih tinggi. Hingga Selasa 29 Juni 2021, tercatat lebih dari 1.400 kasus,” jelas dia.
Ia menjelaskan berbagai macam upaya sudah dilakukan pemerintah termasuk di antaranya perpanjangan penutupan destinasi wisata di Kabupaten Purwakarta hingga 5 Juli 2021. Pemerintah juga terus mengajak agar masyarakat mengurangi mobilitas yang kurang esensial.
“Pemerintah juga terus berusaha meminimalisir mobilitas masyarakat, yang kurang penting silahkan masyarakat di rumah dulu,” ujarnya.
Kemudian juga sudah dikeluarkan kebijakan work from home (WFH) bagi hampir seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Purwakarta. Hal tersebut menyusul adanya 243 aparatur sipil negara (ASN) terpapar Covid-19. Jumlah ini belum termasuk 84 tenaga kesehatan RSUD Bayu Asih yang kini juga terpapar Covid-19.
Dia menambahkan, pihaknya bersama GTPP Covid-19 di wilayahnya terus berupaya menekan jumlah warga yang terpapar ini. Memang, percepatan penanganan ini harus dilakukan bersama-sama termasuk juga peran aktif seluruh lapisan masyarakat yang juga harus proaktif dengan pelaksanaan prokes baik 3T maupun 5M.
Kemudian, kata dia, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuka atau menyiapkan ruang isolasi mandiri untuk pasien Covid-19. Selain itu, vaksinasi juga harus terus menerus dilakukan oleh para vaksinator tanpa mengenal hari kerja atau hari libur. (K60)