Bisnis.com, BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jabar intens mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pascalibur Lebaran.
Selain melakukan pengetesan di 17 titik, ketua RT/RW didorong mendata warganya yang mudik untuk melakukan tes Covid-19, baik rapid test antigen maupun PCR.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menuturkan antisipasi penularan Covid-19 dari pemudik yang kembali ke Jabar di lingkungan rukun warga dilakukan untuk mencegah munculnya klaster Covid-19 di permukiman.
"RT/RW wajib melaporkan siapa saja warganya yang hilang selama Lebaran, artinya dia mudik. Lalu, mereka (pemudik) akan kami prioritaskan melakukan tes Covid-19, baik rapid test antigen maupun PCR," kata Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- di Bandung, Selasa (18/5/2021).
Pengetesan Covid-19, kata Kang Emil, akan diutamakan bagi pemudik yang berasal dari kawasan Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi) dan Bandung Raya. Dua kawasan tersebut menjadi sumber pemudik. Sedangkan kapasitas pengetesan di 17 titik mencapai 200 tes per hari.
"Ada 17 titik yang sudah disiapkan masing-masing titik 200 pengetesan jadi per hari sekitar 3.500-an pengetesan rapid test antigen," ucapnya.
Sebelumnya pihaknya uga memastikan Presiden Jokowi meminta agar kenaikan kasus pasca libur lebaran diwaspadai. Menurutnya meski arus mudik bisa ditekan dari angka normal 89 juta menjadi hanya 1,5 juta namun potensi penyebaran kasus masih bisa terjadi.
“Walaupun hanya 1,1 persen potensi untuk menjadi kenaikan kasus pasti harus diwaspdai,” tuturnya.
Pihaknya juga melaporkan sebanyak 1700 pemudik di puluhan desa melakukan karantina—meski isolasi mandiri, pihaknya berharap dengan pengetatan yang dilakukan lewat PPKM Mikro maka pengendalian kasus bisa maksimal dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel