Bisnis.com, PURWAKARTA – Perum Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur kembali diganjar penghargaan Zero Accident oleh Kementerian Ketenagakerjaan.
Perusahaan BUMN ini dinilai berhasil memaksimalkan penerapan budaya K3 (kesehatan dan keselamatan kerja) di lingkungan perusahaan.
Direktur Utama PJT II Jatiluhur Imam Santoso mengaku bangga karena penghargaan bergengsi ini bisa diraih perusahaannya selama dua tahun berturut-turut sejak 2020 kemarin. Raihan ini, kata dia, merupakan hasil dari kekonsistenan seluruh pegawai dalam menerapkan budaya K3 di lingkungan perusahaan.
“Kami sangat bersyukur karena di 2021 ini bisa kembali dinobatkan sebagai perusahaan yang nihil kecelakaan. Ini berkat komitmen seluruh jajaran,” ujar Imam dalam rilis yang diterima Bisnis.com, Kamis (29/4/2021).
Imam menjelaskan, penghargaan Zero Accident berhasil diraih Jasa Tirta II karena selama 4 tahun berturut-turut di lingkungan perusahaannya tidak pernah terjadi kecelakaan kerja. Komitmen ini, kata dia, akan terus dijaga dan dijalankan di seluruh lini bisnis Perusahaan.
Dia menuturkan, pencapaian Zero Accident ini juga tidak lepas dari SMK3 yang berhasil diterapkan di Unit PLTA. Hal mana, unit PLTA Jasa Tirta II juga telah memperoleh pencapaian Sertifikasi SMK3 Tingkat Emas dengan Kategori Lanjutan 166 kriteria.
Dia berharap, dari pencapaian tersebut akan tercipta kesinambungan antara produktivitas, keselamatan dan kesehatan tenaga kerja yang menyeluruh di seluruh unit PJT II.
Imam menambahkan, keselamatan dan kesehatan dalam bekerja sifatnya sangat penting sehingga harus terus digaungkan dan diingatkan lagi.
“Penerapan budaya K3 menjadi sebuah keharusan bagi para pekerja termasuk menjaga keberlangsungan perusahaan. Kami berharap, penghargaan ini bisa menjadi spirit untuk seluruh karyawan supaya terus meningkatkan kesadaran terhadap K3,” jelas dia.
Menurut dia, semakin tinggi kesadaran akan K3 maka dampaknya sangat positif, baik untuk karyawan itu sendiri, lingkungan kerja maupun perusahaan secara keseluruhan.
“Penerapan K3 bukan lagi sebatas aturan atau takut pimpinan tapi sudah jadi kebutuhan,” pungkasnya. (K60)
