Bisnis.com, BANDUNG — Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat (Disparbud Jabar) memastikan kesiapan tempat wisata dan akomodasi di Jawa Barat untuk kenyamanan wisatawan lokal.
Kadisparbud Jabar Dedi Taufik mengatakan dalam catatan pihaknya saat ini sudah terdapat 772 hotel, restoran, kafe (horeka), juga tempat wisata di Jabar yang telah mendapatkan sertifikasi CHSE dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
CHSE merupakan singkatan dari CHSE adalah singkatan dari Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan).
"Kita punya 798 lokasi yang memiliki label CHSE dari Kemenparekraf, yaitu hotel, restoran dan tempat wisata, meskipun baru ada di beberapa tempat, itu menjadi salah satu parameter kesiapan kita, jadi Jabar akan memberikan pelayanan yang baik," katanya di Bandung, Rabu (21/4/2021).
Tak hanya hotel, restoran dan obyek wisata, pihaknya juga memastikan pondok wisata, MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), tempat cinderamata, arung jeram, golf, jasa transportasi dan wisata di Jabar pun telah mengantongi sertifikasi CHSE.
Selain sertifikasi CHSE, Dedi memastikan bahwa pengetesan Covid-19 dengan metode rapid antigen akan diberlakukan di sejumlah tempat kunjungan wisata.
Menurutnya, langkah tersebut akan sangat efektif untuk mencegah terjadinya penyebaran virus Covid-19 terutama setelah ada kebijakan pemerintah yang melarang mudik namun memperbolehkan obyek wisata dibuka.
"Filosofi mudik itu ke kampung halaman, kalau piknik ini agak beda. Kaya orang Bandung mau piknik ke Lembang, ini kan beda kategori mudik dengan piknik. Kesiapan atau kewaspadaan harus kita jaga 3M," katanya.
Seperti diketahui, pemerintah pusat melalui Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, meskipun mudik dilarang, tetapi wisata lokal tetap diperbolehkan dibuka dengan catatan prokes yang ketat. Kebijakan itu diputuskan untuk menjaga nadi perekonomian masyarakat tetap berdenyut.
Muhadjir mengatakan pergerakan sebelum dan pada waktu Lebaran masih dibolehkan. Itu sebabnya, wisata-wisata lokal dinilai masih dimungkinkan untuk dibuka dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.