Bisnis.com, PURWAKARTA - PT East West Seed Indonesia (EWINDO) mengembangkan varietas sayuran khusus budidaya hidroponik.
Managing Director PT East West Seed Indonesia (EWINDO) Glenn Pardede mengatakan pihaknya sebagai produsen benih, berupaya turut mendukung minat masyarakat dalam bercocok tanam hidroponik tersebut. Karenanya, saat para peneliti benih sayuran di EWINDO sedang mencari formula khusus untuk mengembangkan varietas benih sayuran hidroponik.
"Kami sedang mengembangkan sejumlah varietas sayuran yang dirancang khusus untuk budidaya hidroponik," ujar Pardede kepada Bisnis.com, Kamis (8/4/2021).
Pardede menyebutkan, saat ini budidaya hidroponik sangat digemari oleh masyarakat. Berdasarkan penelitian, ada sejumlah keunggulan dari budidaya ini. Yakni, tahan terhadap penyakit. Daya tumbuh dan produktivitasnya tinggi.
Hasilnya akan memiliki bobot lebih besar sehingga lebih menguntungkan bagi petani hidroponik. Mengingat, produk hidroponik ini penjualannya dengan cara ditimbang. Dengan demikian, semakin berat produk yang dihasilkan akan semakin menguntungkan petani.
Untuk menjawab fenomena ini, lanjut Pardede, pihaknya telah menerjunkan tim berpengalaman. Termasuk, para ahli pemulia tanaman dan teknologi mutakhir di antaranya molecular marker, untuk memercepat penemuan benih unggul khusus untuk hidroponik ini.
Meskipun, saat ini EWINDO atau yang sering dikenal juga dengan produsen benih sayuran Cap Panah Merah, telah memiliki lebih dari 150 varietas benih sayuran. Namun, varietas yang khusus untuk budidaya hidroponik, masih dalam tahap pengembangan.
Adapun saat ini, varietas yang sering dipakai petani untuk hidroponik, sebenarnya bukan dikhususkan untuk budidaya dengan pola tersebut. Tetapi, varietas sayurannya bisa diadopsi dan ditanam dengan cara hidroponik. Tentu, dengan hasil cukup maksimal.
Sejauh ini, varietas sayuran yang sering ditanam secara hidroponik, yakni masih berupa sayuran daun. Seperti kangkung, bayam, pakcoy, kailan, sawi, dan lettuce. Kedepan, bisa lebih ditambah lagi varietasnya.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hidroponik Indonesia (Perhindo) Jatmiko Pambudi mengatakan organisasinya ini baru terbentuk sejak 26 Maret kemarin. Hal ini, didorong tingginya minat masyarakat menggeluti bercocok tanam dengan cara hidroponik.
"Bercocok tanam hidroponik ini berarti kita harus menguasai teknologi, dalam artian bagaimana memberikan nutrisi yang baik dan pengairan yang cukup untuk memberikan hasil yang optimal menjadi hal penting dalam bertani hidroponik," ujarnya.
Hal ini disebabkan banyak dari petani hidroponik tidak memiliki latar belakang bercocok tanam. Bahkan, mayoritas mereka belajar secara otodidak. Termasuk, memanfaatkan media sosial atau dari buku.
Dengan adanya upaya dari EWINDO untuk menciptakan varietas khusus hidroponik, pihaknya sangat mengapresiasi. Sebab, budidaya hidroponik ini tak melulu soal menanam sayuran. Melainkan menanam buah, seperti melon dan timun, juga bisa dilakukan dengan hidroponik. (K60)