Bisnis.com, CIREBON - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan catatan terkait pembukaan sekolah untuk kegiatan belajar tatap muka Juli mendatang.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan pemerintah provinsi sudah mengizinkan sekolah untuk melakukan pertemuan tatap muka pada tahun ajaran baru pertengahan 2021.
"Dengan syarat, semua guru harus sudah divaksin dan daerah tersebut tidak masuk ke dalam risiko tinggi penyebaran Covid-19," kata Uu saat ditemui di Ponpes Kempek Kabupaten Cirebon, Kamis (18/3/2021).
Uu mengklaim, penyebaran Covid-19 di Jawa Barat terus mengalami penurunan. Sampai saat ini pun, seluruh kota/kabupaten di provinsinya itu tidak lagi menyisakan zona merah (risiko tinggi) penyebaran wabah.
"Contoh, di Kabupaten Cirebon saat ini tidak ada lagi zona merah," katanya.
Wakil Gubernur Jawa Barat ini menyebutkan, dampak adanya sekolah dalam jaringan (daring) membuat banyak anak ketergantungan dengan gawai, namun tidak dimanfaatkan untuk mendapatkan pelajaran.
Berberapa waktu lalu, Uu pun mengaku pernah mengunjungi salah satu rumah sakit jiwa di Cimahi. Di rumah sakit itu, ia menemukan banyak pasien anak yang mengalami kecanduan akibat game di gawai.
"Selain itu, di Sumedang juga saya lihat ada anak yang bawa senjata mainan bedil untuk mencari geng motor, bahkan ada juga meninggal. Intinya bukan melarang tetapi harus disesuaikan dengan kebutuhan," kata Uu.
Beberapa waktu lalu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, menginginkan sekolah bisa dibuka pada Juli 2021.
Namun, orang nomor satu di Republik Indonesia ini menginginkan sebanyak 5 juta guru dan tenaga kependidikan sudah mendapatkan vaksin covid-19. (K45)