Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Korban PHK Ini Geluti Bisnis Arumanis Kapas Beromzet Menggiurkan

Mamah Maryamah, warga Desa Tanggulun Timur, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, berhasil bangkit dari keterpurukan.
Ilustrasi. Salah satu varian arumanis yang terbuat dari gula/Instagram @rambut_oppa
Ilustrasi. Salah satu varian arumanis yang terbuat dari gula/Instagram @rambut_oppa

Bisnis.com, SUBANG - Mamah Maryamah, warga Desa Tanggulun Timur, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang, berhasil bangkit dari keterpurukan.

Pasalnya, mantan karyawati pabrik ini pernah mengalami hidup di titik nol, saat perusahaannya memutuskan untuk PHK. Kini, Mamah bangkit dengan beralih profesi menjadi pedagang arumanis kapas.

Mamah menceritakan, dirinya bekerja di pabrik sudah bertahun-tahun lamanya. Namun, gara-gara Corona, Mamah terpaksa harus menjadi korban PHK. Berhenti bekerja, membuat dirinya tak punya penghasilan. Padahal, di rumahnya ada anak, suami dan keluarga yang harus dihidupinya.

"Saat menerima surat PHK, dunia bagi saya seakan runtuh. Bagaimana saya bisa menghidupi anak-anak, sedangkan saya harus berhenti kerja," ujarnya, kepada sejumlah awak media, Senin (15/3/2021).

Akan tetapi, Mamah harus bangkit dari keterpurukan. Sebab, dia sadar ada anak dan keluarga yang menggantungkan hidup padanya. Karena itu, Mamah memutar otak. Uang pesangon yang diterima dari pabriknya sebesar Rp3 juta, diputar untuk dijadikan modal.

Mamah, memanfaatkan uang pesangon itu untuk membuka bisnis. Pilihannya adalah arumanis kapas. Alasan dia memilih berjualan arumanis, karena penganan itu sangat digemari anak-anak.

Saat itu, Mamah membeli satu unit arumanis serta 5 kilogram gula pasir. Kemudian, gula pasir itu diolah menjadi arumanis kapas. Awalnya, arumanis buatannya itu dijajakan ke warung-warung sekitar rumahnya.

Ternyata, arumanis kapas yang diproduksinya cukup disukai. Dalam dua hari, arumanis itu laris manis. Kemudian, pemilik warung meminta lagi untuk dikirim arumanis.

"Awalnya, ada 30 warung. Kini, ada 50 warung yang jadi langganan arumanis kapas ini," ujarnya.

Kini, Mamah tersenyum semringah. Karena, usaha yang ditekuninya ini cukup menjanjikan. Dalam sepekan, dia mampu meraup omzet sebesar Rp 18 juta. Bahkan, Mamah mampu merekrut 15 tenaga kerja. Tak hanya itu, mesin pembuat arumanisnya kini bertambah menjadi dua.

Dengan demikian, Mamah berpesan kepada siapapun untuk tidak patah semangat. Tetaplah berpikir positif, dan mau bekerja keras. Karena setiap saat, pasti ada peluang usaha menuju keberhasilan. (K60)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Asep Mulyana
Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper