Bisnis.com, BANDUNG — Pergerakan elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam bursa Capres 2024 dalam survei yang digelar IndEX Research mulai mendekati Prabowo Subianto.
Survei yang dilakukan pada pada 25 Februari-5 Maret 2021 dengan melibatkan 1.200 responden mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan secara acak terhadap responden.
survei sebelumnya yang dilakukan sejak 2018. Margin error ±2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Dari hasil survei tersebut, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto masih mengantongi elektabilitas tertinggi diangka 20,4 persen. Sementara Ridwan Kamil melesat ke posisi dua dengan 14,1 persen. Disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 13,5 persen.
Peneliti IndEX Research Hendri Kurniawan mengatakan ada kenaikan elektabilitas Ridwan Kamil dari survei pada November lalu. Hal itu salah satunya dipengaruhi beberapa kebijakannya sebagai gubernur Jabar.
"Pak Ridwan Kamil ini relatif stabil, tapi memang ada kenaikan dia dibandingkan dari survei kami pada November 2020 lalu. Kenaikannya lumayan signifikan. Ini dipengaruhi kebijakan di daerahnya, itu asumsi kami karena itu tidak masuk dalam instrumen pertanyaan kami," ujar Hendri kepada wartawan Senin (15/3/2021).
Fenomena survei pada Ridwan Kamil cukup menarik mengingat pada hasil survei bulan Mei dan November 2020 lalu, elektabilitas Ridwan Kamil hanya berkisar diangka 7-8 persen. Menurut Hendri kenaikan elektabilitas Ridwan Kamil juga turut dipicu aktivitas politiknya yang relatif tidak menimbulkan pro kontra.
"Tidak ada satu hal yang bersifat menyerang dan mendelegitimasi dia," ujarnya.
Dia juga menilai elektabilitas dan popularitas kandidat Capres 2024 dari kalangan kepala daerah punya fenomena yang hampir serupa. Karena itu, lanjut dia, penting bagi kepala daerah untuk tetap menjaga popularitas dan elektabilitasnya dengan prestasi dan kinerja.
"Memang dibutuhkan menjaga agar mereka punya ruang pemberitaan positif. Karena kalau negatif, popularitas tidak ekuivalen dengan elektabilitas. Ada kan yang dikenal tapi tidak disukai dan dipilih. Termasuk menjaga prestasi," paparnya.