Bisnis.com, CIREBON - Sebanyak 3.496 penumpang kereta api di Stasiun Cirebon sudah menggunakan layanan GeNose C19 sejak diluncurkan pada 15 Februari 2021. Layanan tersebut, lebih diminati dibandingkan tes antigen.
Untuk tes rapid antigen di Stasiun Cirebon hanya melayani 336 penumpang.
Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 3 Cirebon Suprapto mengatakan selain lebih praktis dibandingkan tes rapid antigen, harga GeNose C19 lebih terjangkau, yakni hanya Rp20.000.
"Kalau untuk tes antigen, penumpang kan harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp105.000," kata Suprapto melalui keterangan tertulis, Selasa (2/3/2021).
Suprapto mengatakan, layanan GeNose C19 bukan hanya ada di Stasiun Cirebon, melainkan di 12 stasiun.
Sebanyak 12 stasiun tersebut yakni, Stasiun Purwokerto, Stasiun Madiun, Stasiun Malang, Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Pasar Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Bandung, Stasiun Semarang Tawang, Stasium Yogyakarta, Stasiun Solo dan Stasiun Surabaya Pasar Turi.
"Untuk stasiun di wilayah Daop 3 Cirebon masih dalam tahap usulan. Tetap untuk tes antigen, bisa dilakukan tidak hanya di Stasiun Cirebon, tetapi Prujakan dan Jatibarang," katanya.
Pemeriksaan Covid-19 GeNose sebagai salah satu syarat untuk melakukan perjalanan menggunakan kereta api. Bila hasil positif, calon penumpang tidak diperbolehkan melanjutkan perjalanan.
GeNose test merupakan cara untuk mengetahui keberadaan virus dengan menghembuskan napas melalui hidung dan membuangnya melalui mulut sebanyak tiga kali.
Pemeriksaan GeNose yang ada di Stasiun Cirebon dilakukan oleh PT KAI, Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), serta Universitas Gadjah Mada (UGM). (K45)