Bisnis.com, CIREBON - Badan SAR Nasional (Basarnas) Jawa Barat merekrut puluhan potensi SAR untuk bersiaga di wilayah Kabupaten Indramayu. Daerah tersebut selama satu bulan terakhir ini kerap dilanda bencana banjir.
Kepala Basarnas Jawa Barat Deden Ridwansah mengatakan keberadaan potensi SAR sangat membantu kinerja Basarnas lantaran keterbatasan jumlah anggota. Di Jawa Barat, badan penyelamat itu hanya memiliki 93 anggota.
"Mereka dibina untuk menyelamatkan korban pada pertolongan pertama. Jumlah potensi SAR sebanyak 30 orang, mungkin ke depannya akan ada di wilayah Cirebon," kata Deden di Pos SAR Cirebon, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Senin (1/3/2021).
Deden menyebutkan, bila terjadi peristiwa di wilayah Kabupaten Indramayu, anggota dari Pos SAR Cirebon dan Kantor SAR Bandung tidak mampu tiba di lokasi secepat mungkin.
Sehingga nantinya, setelah potensi SAR tersebut dikatakan mampu, bakal melakukan pertolongan pertama sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) operasi pencarian dan pertolongan.
Untuk meningkatkan kompetensi, potensi SAR akan dijejali ilmu sesuai dengan SOP dan nantinya pun bakal ditertibkan surat keterangan telah berkompeten melakukan pencarian dan pertolongan.
"Mereka nanti akan mengikuti uji kompetensi," kata Deden.
Deden mengatakan, Jawa Barat sering dikatakan sebagai supermarket bencana. Terutama di wilayah pantura, berpotensi banjir rob, banjir, longsor, tsunami, dan bencana gunung meletus.
"Perlu kesiapan dari semua pihak, termasuk masyarakat," katanya.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi V Bambang Hermanto mengatakan sumber daya manusia (SDM) Basarnas masih kurang dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada di wilayah Cirebon dan Indramayu.
Kekuatan Basarnas melalui potensi SAR perlu ditambah seiring dengan sering terjadinya bencana.
"Masyarakat yang sekiranya mampu menjadi potensi SAR dipersilahkan. Sehingga ketika ada kejadian yang dimana Basarnas jauh, potensi ini bisa melakukan pertolongan pertama," katanya. (K45)