Bisnis.com, PURWAKARTA - Sektor pariwisata di hampir seluruh negara tak terkecuali di Indonesia, mengalami kelesuan setelah mewabahnya Covid-19. Bahkan, ada beberapa wilayah yang terpaksa untuk sementara menutup lokasi wisata demi memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.
Imbasnya, potensi ekonomi di sektor wisata ini juga turut mengalami kelesuan. Misalnya, omzet pelaku usaha di sekitar lokasi wisata menjadi menurun. Padahal, selama ini banyak masyarakat yang mengandalkan penghasilan dari sektor pariwisata.
Jika wabah ini berlalu dan aktivitas masyarakat kembali normal, mungkin tak ada salahnya mampir ke Kabupaten Purwakarta. Ya, di wilayah ini banyak lokasi dengan pemandangan eksotis yang bisa dikunjungi untuk berwisata. Lokasi wisata ini, tersebar di hampir seluruh kecamatan yang ada, baik itu yang ada di sekitar kota maupun peloksok desa.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menuturkan pihaknya telah menetapkan tiga kawasan strategis pariwisata (KSP) di wilayahnya. Yakni, zona khusus untuk wisata ekonomi kreatif (ekraf), wisata alam dan kuliner, serta kawasan wisata edukasi dan religi.
"Selama ini, tiga KSP tersebut menjadi salah satu andalan kami mendongkrak kunjungan wisatawan ke Purwakarta," ujar Anne saat berbincang dengan tim Jelajah Metropolitan Rebana di kantornya, Jumat (26/2/2021).
Anne menjelaskan terkait tiga KSP tersebut. Masing-masing, zona wisata alam, itu salah satunya di Kecamatan Wanayasa. Kemudian, untuk zona ekraf dan kuliner, itu di Kecamatan Plered dan sekitarnya. Yakni, ada Litbang Keramik dan kampung Maranggi.
Sedangkan, lanjut dia, untuk wisata edukasi dan religi, salah satunya ada di wilayah perkotaan. Yakni, beberapa museum digital (diorama) yang dibangun pemerintah dan Makam Baing Yusuf di kawasan Masjid Agung Purwakarta.
Pihaknya bersyukur, karena sejauh ini sektor pariwisata di wilayahnya cenderung menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan sejak beberapa tahun terakhir. Apalagi, sejak adanya air mancur Sri Baduga (Situ Buleud), lokasi itu menjadi penyumbang kunjungan terbesar selama ini.
Namun, karena saat ini ada pandemi, jadi jumlah pengunjung pun menurun. Secara teknis, penurunya memang tidak begitu signifikan. Namun begitu, tetap saja berimbas pada perekonomian masyarakat.
"Di kita itu ada 62 destinasi wisata. Dari jumlah tersebut, 30 di antaranya merupakan lokasi wisata alam/buatan. Selebihnya, itu wisata religi, edukasi dan kuliner," pungkasnya. (K60)