Bisnis.com, KARAWANG - Sebanyak 24 desa di 12 kecamatan di Kabupaten Karawang terendam banjir akibat meningkatnya curah hujan.
Banjir yang terjadi sejak Sabtu (20/2/2021) tersebut tergolong sangat parah karena ketinggian di wilayah tertentu mencapai atap rumah.
Siti Aisyah, 27, warga Perumahan Bumi Mutiara Indah (BMI) 1 Cikampek mengatakan 2021 merupakan tahun terberat. Pasalnya, sejak Januari hingga Februari ini, perumahannya sudah enam kali dilanda banjir. Bahkan, banjir terparah terjadi pada 9 Februari dan sejak Sabtu kemarin.
"Genangan airnya lebih dari 1,5 meter. Ini merupakan tahun terberat bagi kami," ujar Aisyah, kepada sejumlah media, Minggu (21/2/2021).
Menurut Aisyah, salah satu penyebab banjir di perumahannya akibat meluapnya Sungai Cikaranggelam. Saat ini, warga di perumahan sudah dievakuasi tim gabungan untuk menuju tempat pengungsian.
Secara terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Karawang Yasin Nasrudin mengatakan banjir kali ini lebih parah dibanding sebelumnya. Ada 24 desa di 12 kecamatan yang terendam. Lokasi terparah, salah satunya Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat.
"Kami bersama tim gabungan, sejak Sabtu pagi terus mengevakuasi warga dengan perahu karet. Sebab, banjir kali ini sangat parah," ujarnya.
Parahnya banjir kali ini, lanjut Yasin, akibat curah hujan yang turun selama tiga hari terakhir cukup tinggi. Serta, tak berhenti-berhenti. Akibatnya, sungai-sungai yang melintasi kota dengan sebutan pangkal perjuangan ini meluap.
Adapun sungai yang statusnya sudah bahaya itu, yakni Citarum, Cibeet, Cikaranggelam dan Sungai Ciketereg. Saking parahnya banjir pada akhir pekan ketiga di bulan Februari ini, menyebabkan rumah dinas Plh Bupati Acep Jamhuri dan rumah pejabat lainnya turun terendam banjir.
"Rumah pejabat juga turut jadi korban. Karena itu, mari kita berdoa semoga banjir ini lekas surut," ujarnya. (K60)