Bisnis.com, KARAWANG - Meskipun masih pandemi Covid-19, pembangunan konstruksi pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) Jawa-1, yang berada di Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang terus dikebut.
Pasalnya, PLTGU itu merupakan salah satu proyek nasional sehingga keberadaannya menjadi perhatian serius pemerintah.
Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Asia Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, Bobby C Siagian, mengatakan, pembangunan PLTGU Jawa-1 terus menjadi perhatian pemerintah. Mengingat, fasilitas publik berkapasitas 1.760 megawatt (MW) ini juga menjadi bagian dari proyek ketenagalistrikan 35.000 MW.
"Jadi, meskipun pandemi pembangunan pabrik setrum ini terus kita kebut," ujar Bobby, melalui rilis yang diterima Bisnis.com, Jumat (19/2/2021).
Karena itu, pihaknya bersama staf, belum lama ini telah melakukan kunjungan monitoring langsung ke site project PLTGU Jawa-1 di Kecamatan Cilamaya Wetan. Monitoring ini, terkait dengan hal-hal yang bisa menghambat progres proyek tersebut.
Dalam kesempatan itu, hadir Plt Direktur Utama PT Jawa Satu Power (JSP) Indra Trigha. Direktur Finance JSP Takeshi Minowa. Direktur Operasi PT Pertamina Power Indonesia Dody Budiawan. Serta, Director of HC & Corporate Service Achmad Syaihu Rais.
Plt Direktur Utama PT Jawa Satu Power (JSP) Indra Trigha, mengatakan, konstruksi PLTGU Jawa-1 tetap berjalan di tengah Pandemi Covid-19. Tentunya, dengan pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat.
"Saat ini, perkembangan konstruksi pembangkit sedang dalam tahap pre-commisioning," ujar Indra.
Pihaknya, optimisme ihwal penyelesaian konstruksi sesuai target. Proyek ini, direncanakan akan mencapai tahap commercial operating date (COD) pada Desember 2021. Soalnya, hingga akhir Januari lalu, progres konstruksi sudah mencapai 94,5 persen.
Dalam pencapaian ini, JSP tengah menunggu kedatangan kapal floating storage and regassification unit (FSRU) Jawa Satu. Kapal yang dibuat di Korea Selatan ini telah berlayar sejak awal Januari lalu.
Saat ini, kapal tengah bersandar di terminal liquefied natural gas (LNG) milik PT Badak LNG. Serta, sedang menjalani proses cooling down atau pendinginan untuk semua fasilitas regasifikasi dan tangki LNG.
"Kami harapkan kapal FSRU tersebut tiba di perairan Patimban pada 23 Februari 2021," ujar Indra.
Selain itu, lanjut Indra, fasilitas pendukung PLTGU Jawa-1 lainnya adalah pembangunan jaringan transmisi atau transmission line (TL) yang membentang dari Kabupaten Karawang hingga Kabupaten Bekasi, di lokasi Sub Stasiun (SS) atau Gardu Induk Cibatu.
Nantinya, pascakonstruksi selesai, JSP dan PLN akan melakukan proses energizer atau mengaliri jaringan transmisi yang sudah ada dengan listrik. Selanjutnya, JSP juga tengah menyiapkan tim operasi dan pemeliharaan atau operation and maintenance (O&M) dengan melakukan serangkaian pelatihan.
Proyek IPP Jawa-1 ini, kedepannya akan dimiliki oleh konsorsium PT Pertamina Power Indonesia, Marubeni, dan Sojitz. Dengan komposisi kepemilikan masing-masing PPI 40 perse , Marubeni 40 persen dan Sojitz 20 persen. Untuk menjalankan proyek terintegrasi ini, dibentuk dua project company yaitu PT Jawa Satu Power (JSP) dan PT Jawa Satu Regas (JSR). (K60)